Aroma basah,rumput menggeliat dan pohon separuh berbisik, menggesekkan setiap ranting yang menimbulkan bunyi langkah samar.Bulan begitu pelit menampakkan cahayanya,bumi semakin membeku,dalam sepi,menua dan renta.Surai hitam panjang itu beranjak perlahan meninggalkan tempatnya mengikuti jejak sang pangeran.Sejenak langkahnya terhenti,kepala itu menunduk dan mulutnya mengeluarkan suara seperti tawa hambar yang menyayat.Pikirannya berkecamuk, berputar seirama,akankah ada pangeran itu?ia selalu berharap pangeran itu hadir,meski dalam mimpi.sudah cukup.sudah cukup dia menerima semua kekejaman dunia.
"Setiap kali wajah ku mendongak menatap langit, entah mengapa jantungku terasa terhimpit . Seperti terdapat ribuan belati yang menancap di ulu hati. Rasanya begitu sakit dan perih. Hingga air mataku sudah tak sanggup lagi untuk tidak berhenti. Meluncur deras di kedua pipi, menciptakan sungai kecil yang semakin hari menimbulkan luka dalam dihati. Dan..ketika kedua kelopak mataku ini menemukan sosok seperti dirimu, aku kira rasa sakitku ini akan mereda dan berlalu. Namun ternyata aku salah, semua presepsi ku salah, rasa sakitku ini tidak berkurang ataupun mereda,tetapi kini kian bertambah, yang menimbulkan rasa sakit yang lebih perih dari sebelumnya."
~Arawinda
"Gue udah ingetin lo berkali-kali,jangan mudah percaya sama orang lain,karna sebaik apapun mereka didepan lo,kita gatau sebusuk apa mereka dibelakang lo!"
~Ankaa
#COLABSSTORYBY
@YuniNur1
@rrfaniagstn04_
HARAP FOLLOW KEDUA AUTHOR UNTUK INFORMASI UPDATE!!!π