Aurora, si gadis yang sebentar lagi akan menyelesaikan masa abu-abunya yang menurutnya biasa saja. Si gadis dengan rambut pirang, mata birunya dan bintik coklat kecil yang bertebaran disekitar hidungnya. Membuat penampilannya jelas tampak mencolok dilingkungannya yang sederhana.
Aurora kecil pernah bertanya, apa itu "anak bule pungut" pada Mamanya.
Sekarang ia tahu, kenapa dirinya berbeda dengan kedua orang tuanya. Sekarang ia tahu kenapa, Ayah nya selalu bersikap dingin padanya.
Ia juga tidak menginginkan semuanya menjadi seperti ini. Ia juga ingin hidup tenang tanpa ada omongan dibelakangnya. Aurora yang sebentar lagi mendeklarasikan ingin hidup bebas tanpa mempedulikan penilaian orang lain tentang hidupnya, tiba-tiba dibuat gugup dengan tatapan pria bermata hazel itu.
Malam itu, ia tidak bisa mengabaikan begitu saja, ketika ia ditatap oleh seorang laki-laki dengan mata hazelnya yang ia yakini, laki-laki itu pasti juga bukan warga lokal asli. Sial, bukannya sebelumnya ia sudah terbiasa dengan tatapan seperti itu, tapi tetap saja, tubuhnya memberikan reaksi yang aneh malam itu ketika mendapati laki-laki itu masih menatapnya meskipun ia juga menatap balik laki-laki itu, bermaksud untuk memperingati laki-laki itu, supaya tidak sembarangan menatap orang lain, apalagi mereka tidak saling kenal. Ia berharap semoga ia tidak bertemu lagi dengan pria bermata hazel itu.
Dan namanya hidup, lebih banyaknya kejadian yang ingin kita hindari malah menghampiri hidup kita. Tentu saja semua yang terjadi pasti sudah ada garisnya sendiri kan. Kita lihat seperti apa garis hidup Aurora nanti setelah ia mendeklarasikan ingin hidup bebas dan masa bodoh dengan omongan orang lain tentang dirinya.
=AUTHORIZED TRANSLATION=
Ini adalah terjemahan Bahasa Indonesia yang sudah memiliki ijin resmi dari penulis 😊🫶🏻
⭐️⭐️⭐️
Saat Arthit mengungkapkan persaannya, Daotok tidak tahu harus berbuat apa meskipun dia juga menyukainya.
Tapi, yang terjadi adalah Daotok menolaknya.
"Kau tertarik padaku karena kau belum pernah bertemu dengan orang sepertiku."
Meskipun begitu, Arthit adalah seseorang yang keras kepala, dia terus mengungkapkan perasaanya meski terus di tolak.