"Nda, lelah itu apa?"
"Wan, kamukan punya dua tangan, dua mata, dan sepasang kaki, pun kamu bisa membaca, pergilah ke perpustakaan, ambil KBBI, cari apa itu lelah"
"Kalau aku tidak mau?"
"Tidak mau mencari tau mengapa bertanya?"
"Mengapa ya Nda?"
"Wan, apa tidak keren anak genk motor masuk perpustakaan kemudian membaca KBBI?"
"Bukan cuma tidak keren Nda, petugas gedung bukunya galak"
"Bagaimana kamu tau itu benar, sedangkan belum pernah kamu coba buktikan"
"Nda, kamu tau benar kutub itu dingin, sedangkan kamu belum pernah kesana"
Penggalan cerita tentang Awan dan Dinda, tentang hidup, tumbuh, dan apa-apa saja yang terangkai setelah semesta mempertemukan.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan