Melvy, baginya melihat sesuatu yang tidak dapat di lihat orang lain adalah hal yang biasa, amat sangat biasa bagi seorang indigo. Paranormal? Sebut saja begitu jika kau ingin cari masalah. Kemampuan ini adalah sesuatu yang tidak ia syukuri. Tapi takdir menyeretnya ke dalam sebuah skenario, dengan ia sebagai pemeran utamanya. Merepotkan saja, Melvy lebih suka menutup mata. Baik arwah, hantu, ketempelan ataupun kerasukan apalah itu. Melvy tidak peduli. Milly, seorang gadis dengan bercak darah pekat di sekitar sepatunya. Hidup di dunia khayal untuk terus menangis. Ia hadir dalam skenario ini juga sebagai pemeran utama. Zona nyamannya adalah jalan terbaik baginya. Skenario ini memaksa Milly membuka mata, jauh dari zona nyaman khayalannya. Lantas, sebenarnya ini pentas siapa? Melvy yang ditarik ke dalam kehidupan Milly, atau Milly yang di tarik ke dalam kehidupan Melvy? "Gue gak percaya adanya kebetulan, dan gue gak peduli dengan apapun tentang kebetulan. Walaupun seluruh tubuh lo penuh darah pun gue gak peduli. Tapi satu hal, gue percaya akan adanya janji. Gue kenal sama lo pun karena sebuah janji, Milly"All Rights Reserved
1 part