Never Impossible; Enggar × Zea
  • Reads 64
  • Votes 5
  • Parts 6
  • Reads 64
  • Votes 5
  • Parts 6
Ongoing, First published Jun 25, 2020
Zea bersembunyi dibalik sisi lugunya. Berlagak layaknya murid teladan yang selalu dibanggakan. Dibaliknya dia menyimpan banyak masalah, menyembunyikannya dalam wujud senyum hampa.

Sosok rival sekaligus ketua Geng Demon menjadi hambatan kecil, namun bukan itu. Perlahan Enggar, seolah ingin mengupas habis sisi dirinya, membuka kedok yang sesungguhnya.

Kepalsuan dan kesenangan sementara memutar alih kendali. Zea merasa ini tak cukup, dia harus menjauhi Enggar atau rencananya akan berantakan. Sayangnya itu bukan perkara mudah, dia seakan terjerat ikatan tak kasat mata, menyesatkan juga menjatuhkan. Sehingga tak ada pilihan lain. Menyerah pada takdir dan membiarkan Enggar mengetahui semuanya.

Namun, bukannya semakin membaik, Zea merasa semakin sulit, perangkap yang pernah dia rancang seolah melilitnya semakin kuat. Ditambah hadirnya sosok lain dalam rupa yang menyerupainya, mengaku memiliki darah yang sama. Dia datang dengan maksud tertentu; berusaha mengulas cerita lama, berusaha mencairkan hati Zea yang beku. Dan hadirnya juga, menoreh luka baru.

"Jadi diri lo sendiri. Karena tidak akan mustahil, perasaan gue tetap sama"
All Rights Reserved
Sign up to add Never Impossible; Enggar × Zea to your library and receive updates
or
#3stevy
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Kaesar cover
Antagonist Badas Couple!! cover
Lauhul Mahfudz  cover
VIENNO LAKARSYA cover
I'm Alexa cover
ARGA : LIMERENCE cover
 ARGALA cover
FIX YOU cover
Kilian [END] cover
MAHESA cover

Kaesar

32 parts Ongoing

Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal. "Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak. "Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi." Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.