Sebuah petualangan tiga orang yang bersahabat, dalam mengeksplorasi ruang dimensi waktu dan dunia semesta alternatif.
Krambya duduk menghadap ke sebuah komputer super, sedang mengolah data, yang baru ia dan Tumbwang dapatkan kemarin.
Bulou masuk membawakan dua nampan Lotek berukuran kecil. Di jari telunjuk sebelah kiri menggantung sebuah bungkusan berisikan nasi uduk. Sedangkan empat jari kanannya menenteng tiga kopi susu hangat.
"Mblows, sarapan dulu, kuy! Biar gak oleng ngadepin kegersangan hidup lu tanpa sentuhan wanita," seru Bulou, sambil meletakkan bawaannya di meja persegi.
Mereka bertiga biasa menggunakan meja panjang itu sebagai tempat bersantai selama bekerja dalam laboratorium.
Krambya memencet tuts ctrl S pada keyboard komputer, kemudian beranjak ke meja makan. Tumbwang meregangkan badan dan bangkit dari matras gulung. Ia terpaksa harus menginap di lab, karena tadi malam ia begadang sampai jam tiga dini hari, menyetel konfigurasi mesin waktu, sekalian memasukkan kode koordinat baru. Siang nanti, mereka bertiga akan menyelidiki sesuatu.
"Gimana setelan mesin untuk kasus pertama kita nanti, Tum?" tanya Bulou. Mulutnya sedang mengunyah suwiran ayam di nasi uduk.
"Aman!" Jawaban pendek keluar dari mulut Tumbwang yang sedang menikmati lontong dalam nampan loteknya.
"Alhamdulillah, sip! Kalau berkas kasus udah lu upload kan, Kram?" Bulou mengarahkan pandangannya ke Krambya.
"Tinggal memasukkan data progresif bagan analisa psikologis subjek yang diteliti," jelas Krambya, sambil menyeruput kopi susu karamel miliknya.
"Pake bahasa manusia normal, Kram!"
"Pokoknya tinggal sedikit lagi beres. Siang ini kita bisa berangkat."