My Wedding Story
  • Reads 1,544,382
  • Votes 66,731
  • Parts 40
  • Reads 1,544,382
  • Votes 66,731
  • Parts 40
Complete, First published Sep 10, 2014
Another story dari "I have to be STRONG!"

“Kalau gitu, lu mau nikah sama gue ga?”

Gary bilang apa? Dia kan Cuma tau gue belum menikah, bukan berarti gue tidak punya pacar kan? Walau kenyataannya gue juga belum punya pacar sekarang ini. 

Oh, mungkin gue salah dengar.  Iya iya, gue pasti salah dengar. Masa tadi gue dengarnya Gary mengajak gue menikah dengannya. Pasti salah dengar!

“Gue serius mengajak lu menikah sama gue. Will you?”

Yang telinganya rusak di sini pasti bukan gue doang, karena sekarang puluhan pasang mata di kafe ini menatap gue dan Gary! Bahkan ada yang sudah berteriak, “TERIMA... TERIMA... TERIMAAA..."

Gue masih menatap Gary tidak percaya! Tapi matanya terus menatap gue seolah menembus ke dalam hati gue! Konyol… gue baru hari ini ketemu dia, dan gue bahkan tidak ingat siapa dia. Mana
mungkin gue bisa menjawab pertanyaan seperti itu sekarang ini???!

Lagipula, bukankah gue sudah memutuskan dari tahun lalu kalau gue mau menjadi seorang perawan tua seumur hidup gue?
All Rights Reserved
Sign up to add My Wedding Story to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Finally, You [Selesai] cover
Ice Cream and Coffee cover
Thalita Wedding Story cover
Our Naughty Bunny - JJK x BTS cover
Bitter-Sweet Wedding ✅ cover
Dreams: Impossible Until it Done (CERITA SELESAI) cover
Should I Marry My Best Friend? cover
H O U S E M A T E | END cover
Love's Ambition cover

Finally, You [Selesai]

30 parts Complete

[Belum direvisi] Levina tersenyum, lalu berkata, "Diperjuangkan? Memang kita perlu memperjuangkan. Namun, kita harus tahu. Bahwa gak semuanya harus diperjuangkan." "Kenapa?" "Kenapa harus diperjuangkan kalau ia tak mencintai kita, dan ia justru mencintai orang lain. Yang bisa kita lakukan adalah mengikhlaskan." ucap Levina sambil tersenyum kecut. "Dan lo mengikhlaskan orang yang lo suka dengan orang lain?" "Iya. Kita harus mengikhlaskan orang yang kita cinta bersama orang yang dicintainya. Karena melihat orang yang kita cinta bahagia akan membuat kita bahagia." "Cinta tak harus memiliki." lanjutnya. ***