My Wedding Story
  • Reads 1,544,610
  • Votes 66,771
  • Parts 40
  • Reads 1,544,610
  • Votes 66,771
  • Parts 40
Complete, First published Sep 10, 2014
Another story dari "I have to be STRONG!"

“Kalau gitu, lu mau nikah sama gue ga?”

Gary bilang apa? Dia kan Cuma tau gue belum menikah, bukan berarti gue tidak punya pacar kan? Walau kenyataannya gue juga belum punya pacar sekarang ini. 

Oh, mungkin gue salah dengar.  Iya iya, gue pasti salah dengar. Masa tadi gue dengarnya Gary mengajak gue menikah dengannya. Pasti salah dengar!

“Gue serius mengajak lu menikah sama gue. Will you?”

Yang telinganya rusak di sini pasti bukan gue doang, karena sekarang puluhan pasang mata di kafe ini menatap gue dan Gary! Bahkan ada yang sudah berteriak, “TERIMA... TERIMA... TERIMAAA..."

Gue masih menatap Gary tidak percaya! Tapi matanya terus menatap gue seolah menembus ke dalam hati gue! Konyol… gue baru hari ini ketemu dia, dan gue bahkan tidak ingat siapa dia. Mana
mungkin gue bisa menjawab pertanyaan seperti itu sekarang ini???!

Lagipula, bukankah gue sudah memutuskan dari tahun lalu kalau gue mau menjadi seorang perawan tua seumur hidup gue?
All Rights Reserved
Sign up to add My Wedding Story to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Marriage With Mr. Actor (The End) cover
Will You be Mother for my Daughter? - 1 cover
(Mantan) Sugar Baby [21+] cover
Obsession cover
Night Is Gone Again cover
When You Love Me (Completed) cover
Prajabatan Cinta [Ongoing] cover
SERA cover
Angin & Daun cover

Marriage With Mr. Actor (The End)

35 parts Complete

" Aku tidak pernah memikirkan kehidupan percintaanku seperti apa yang akan aku jalani dimasa mendatang. Sebelumnya, aku pernah memiliki kisah cinta jauh sebelum aku mengenalmu. Yah.. kamu selalu membahasnya dan mengungkit wanita-wanita itu. Aku mungkin terlihat seperti pria brengsek yang selalu bermain dengan wanita. Asalkan kamu tahu Call, aku hanya sekali jatuh hati pada seorang wanita dan itu berlangsung tidak begitu lama. Aku mengerti rasanya patah hati karena kecewa. Aku tidak pernah membayangkan jika kamu hadir dalam hidupku. Sejak kamu bersamaku, aku selalu berpikir seperti apa aku dimatamu? Sudahkah aku menjadi satu-satunya orang yang selalu kamu pikirkan? Seseorang pernah mengatakan padaku bahwa cinta itu seperti sebuah bisikan melodi yang mengetarkan hati terasa indah dan mampu membuatmu bersenandung . Sekarang aku mulai merasakannya. Baiklah, kemungkinan terbesar yang aku alami saat ini adalah bahwa aku sudah diserang oleh harapan untuk benar-benar mendapatimu dalam pelukanku".