Story cover for Cahaya Lilin by syrwnd
Cahaya Lilin
  • WpView
    Reads 4
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 4
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Jun 26, 2020
Umi itu kaya Cahaya Lilin




"Umi nyalain lilin dulu ya, batre HP Umi dikit lagi, nanti kalo batrenya habis, kalo habis banti senternya mati, mau gelap?" Nasya menggeleng

"Tapi nanti Nasya sendiri dong umi?" Nasya mengelus air mata yang membasahi pipinya

"Kan ada Allah yang selalu sama Nasya" Nasya hanya mengangguk

Lilin berhasil di nyalakan oleh sarah, dan meletakan itu di pinggir meja dekat tempat tindur

Sarah segera memelu Nasya yang sedang ketakutan "Sekarang ada umi, Nasya gak usah takut lagi ya" Nasya menganguk lalu tersenyum

"Umi harus janji! Gk boleh tinggalin nasya!" Sarah mengusap rambut Nasya

"Nasya, maut itu cuma Allah aja yang tau, Nasya harus janji kalo umi pergi Nasya gk akan bandel" Sarah mengangkat jari kelingking nya

"In sya Allah umi" Nasya mengaitkan kelingkingnya dan mereka tertawa bersama

"Umi tau gk? Umi itu kaya cahaya lilin ya Umi, dan Allah itu Lilin dan pemantik api nya.  Allah ngasih umi hidup supaya umi nerangin hidup Nasya yang gelap, dan nanti Allah bisa aja mematikan umi kalo waktu umi udah abis" Sarah tersenyum mendengar penuturan putrinya itu
All Rights Reserved
Sign up to add Cahaya Lilin to your library and receive updates
or
#46nasya
Content Guidelines
You may also like
Eyes That Never Looked Back I LingOrm [Bahasa Indonesia] by shazzy1612
48 parts Complete Mature
DISCLAIMER Cerita ini sepenuhnya fiksi. Tidak ada hubungannya dengan kejadian, individu, atau entitas di dunia nyata, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada. Kesamaan apa pun hanyalah kebetulan belaka dan tidak disengaja. Ling Ling Kwong & Orm Kornnaphat, tentu saja, adalah gadis-gadis yang luar biasa dan tidak seperti karakter yang digambarkan dalam fanfiksi ini. Ingat, ini hanyalah fanfiksi! Selamat membaca! **Semua foto dikreditkan kepada pemiliknya masing-masing. Prolog Pertama kali Ling bertemu Orm, usianya enam tahun. Ia bersembunyi di balik kaki ibunya di sebuah kafe yang ramai, penuh dengan aroma kopi segar yang menyelimuti udara. Itu adalah tempat favorit orang tuanya, meski Ling sendiri jarang memperhatikannya-hingga hari itu tiba. Orm, seorang gadis kecil dengan celemek yang kebesaran, berdiri di belakang meja kasir dengan bertumpu pada ujung jari kakinya, menyusun paket gula dengan penuh konsentrasi. Ia mendongak, menatap mata Ling, lalu tersenyum lebar. "Mau bantu?" tanya Orm, sambil menyodorkan satu paket gula. Ling ragu. Ia belum pernah diajak melakukan hal yang begitu biasa sebelumnya. Tapi nada hangat dalam suara Orm terasa berbeda dari sapaan sopan yang biasa ia dengar. Sejak saat itu, Ling dan Orm tak terpisahkan. Perbedaan di antara mereka tak pernah menjadi masalah. Ling dengan gaun desainer dan mobil antar-jemputnya, sementara Orm dengan pakaian sederhana, selalu beraroma kopi dan roti panggang hangat. Mereka membangun dunia mereka sendiri di dalam kafe kecil itu, berbagi rahasia, impian, dan tawa. Tapi ada hal-hal yang tak pernah terucap. Orm tak pernah memberitahu bahwa jantungnya selalu berdegup kencang setiap kali Ling tersenyum padanya. Dan Ling? Ia tidak menyadari apa pun. Ia percaya bahwa takkan ada yang berubah di antara mereka. Hingga hari saat ia jatuh cinta pada orang lain.
Dear of Natasya by Natasya_krna
20 parts Ongoing
"Aku tersenyum bukan karena bahagia, tapi karena aku tak ingin kalian melihat aku runtuh." - Natasya Kirana Maharani Natasya Kirana Maharani, seorang gadis 14 tahun yang tampak ceria di luar, menyimpan lautan luka di dalam dirinya. Ia hidup di antara ketiadaan kasih sayang keluarga, dikhianati oleh satu-satunya cinta yang ia percayai, dan terjebak dalam gelapnya lorong kesehatan mental yang terus menghantuinya. Meski dunia seperti runtuh, Natasya masih bisa tersenyum. Ia mendirikan komunitas kecil di sekolah bernama Langit yang Menangis Diam-Diam, tempat di mana anak-anak lain yang juga terluka bisa menuliskan isi hati mereka tanpa takut dihakimi. Komunitas itu menjadi suara bagi mereka yang sunyi, menjadi bahu bagi mereka yang diam-diam ingin menyerah. Namun, tidak semua orang menyukai kejujuran. Komunitas itu mendapat serangan, hujatan, bahkan dihancurkan. Sahabat menjauh, pacar memilih diam, dan luka-luka lama kembali terbuka. Natasya terus bertahan. Ia terus menulis. Terus meyakinkan orang lain bahwa mereka layak hidup, meski hatinya sendiri sudah lama remuk. Hingga pada suatu malam, ketika tak ada lagi pelukan yang cukup hangat, ketika suara-suara di kepalanya terlalu bising, dan ketika senyumnya tak lagi mampu menahan air mata... Natasya memutuskan untuk meninggalkan dunia yang tak pernah benar-benar menerima keberadaannya. Ia meninggalkan surat terakhir di ruang komunitas yang dulu ia bangun: "Aku lelah menjadi kuat. Tapi aku ingin kalian tahu: kalian layak hidup, bahkan saat aku memilih berhenti." ---
You may also like
Slide 1 of 9
Diantara mereka cover
Marriage Contract(LingOrm) E-book cover
AIRA [On Going] cover
Just A Friend cover
Muhasabah Cinta cover
Fall in love with Ghost cover
Eyes That Never Looked Back I LingOrm [Bahasa Indonesia] cover
Dear of Natasya cover
ZALYA (ON GOING) cover

Diantara mereka

31 parts Complete Mature

Andin tak langsung pulang ke rumah nya. Ia terlebih dahulu ke geleri seni untuk sekedar mengobrol dengan Mami Liza. "Cape ndin?" Ucap Mami dengan memberi minuman botol "iya mam, lumayan laaahh.." ucap Andin menerima minuman itu suasana hening sejenak menyelimuti keduanya yang menegak menuman. "ahhhh... jadi, kamu mau langsung pulang?" tanya Mami liza yang mbuat Andin agak risih "hmm.. iya deh mam, aku kangen suami aku soalnya.." "ngapain kamu ngangenin suami kamu itu sih ndin..." ucap Mami liza sambil berdiri "loh? emang nya kenapa?" "Dia itu sudah main sama beberapa wanita Andin.. Mending kamu sama mami ajaaa.." Ucapnya sambil mendongakan dagu Andin "sama mami? hah? gila ya?" Ucap andin menepis tangan Mami Liza "loh.. kan kamu memang gila Andin.." Ucap nya mendekat dan memeluk pinggang Andin dan memepetkan nya ke dinding. "Apa yang mami mau???" "Mami mau kamu sayang..." "AGRAHHHH" "Dubrakkkk" Andin mendorong Mami Liza dengan kencang hingga membuat orang orang berdatangang. apa yang terjadi dengan kehidupan Andin?.. BACA SELENGKAPNYA DISINI YUKKK!!