"Aku harus bagaimana lagi?" "Mati!" tekan Adnan mencengkram rahang Kia kuat. Kia menghela napas berat. Ia menatap manik Adnan dengan penuh kesakita. "Jika itu membuatmu bahagia. Maka, lakukanlah," ucap Kia lirih. Mendengar hal itu dada Adnan kembang kempis. Matanya melotot sempurna dan terdapat seringai mengerikan di wajahnya. "Baiklah!" Jleb! Sebuah pisau yang Adnan pegang mendarat sempurna di tubuh Kia. Kepo dengan kelanjutannya? Baca yuk!