Story cover for Dear Louisa (END) by lelecantiqbinggo
Dear Louisa (END)
  • WpView
    Reads 2,156
  • WpVote
    Votes 785
  • WpPart
    Parts 54
  • WpView
    Reads 2,156
  • WpVote
    Votes 785
  • WpPart
    Parts 54
Complete, First published Jun 27, 2020
Ini tentang perjuangan Louisa dan sejuta kasih serta pengorbanan untuk mereka yang telah hadir dan menjadi bagian penting dalam hidupnya.

'Terimakasih Rin,karena ga pernah bosen dengerin cerita gw,makasih selalu welcome ke gw apapun keadaan gw. Bestie yang kalo gw mati dia juga rela mati bareng,bestie yang selalu nungguin hasil perjuangan gw selama ini,orang dengan peran penting dalam proses kehidupan gw menuju kebahagiaan'

"Lo gak boleh ngomong gitu,Well, gini, orang memang lebih sering melihat hasil dari pada proses, mereka masa bodo dengan proses. Mau kita susah,capek atau apalah pas proses, mereka tetap nggak peduli. Ada kok yang peduli, tapi nggak banyak, dan yang peduli itu hanya bisa bantu mendorong". Rin mengelus pundak Loui berusaha menenangkan

"Someone tell me that fake smile is needed too. Karena tanpa adanya fake smile, kita semua nggak akan sekuat ini sebut aja fake itu sesuatu yang menguatkan kita"


'Big thanks buat Farzan! Thank u udah jadi sepupu sekaligus menggantikan posisi ayah dan bunda buat gw,semua kebaikan lo bakalan terus gw inget. Semoga bisa berjodoh sama Rin sampe punya anak banyak'

Dan yang terakhir,thank u for everything Reyhan! Orang yang paling gw sayang dan ga mau kehilangan satu sama lain'

Banyak orang yang berharap kisah kita menjadi kisah cinta abadi,bahagia sepanjang hayat. Gw juga berharap begitu...



--------------------------🌹✨------------------------
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Dear Louisa (END) to your library and receive updates
or
#904wattpadindo
Content Guidelines
You may also like
Eshal Renjana (Lengkap)✔ by Nana_Kiyowoo
56 parts Complete
"Gala.." lirih gadis itu yang kini menatap nanar ke arah laki-laki disampingnya. "Kenapa hem?" Tanya nya kemudian, satu tangannya terangkat mengusak rambut hitam itu yang dibiarkan tergerai. Cantik, sangat cantik. "Papah.." Gadis tersebut berhenti sejenak, tak kuat melanjutkan kalimatnya tatkala suara isakan lolos begitu saja dari kedua belah bibirnya. Hatinya gundah. "Papah mau nikah Gal, gue takut-" "Gue takut papa gak sayang lagi sama gue. Gue gak bisa." Tangisnya pecah, takut, sebelumnya ia tidak pernah merasakan ketakutan seperti ini. Ia sungguh tidak bisa walaupun hanya untuk sekedar membayangkan bagian terburuknya. Laki-laki disampungnya hanya bungkam. Tak pandai mengucapkan kalimat-kalimat menenangkan direngkuhnya tubuh itu kedalam dekapannya. Dipeluknya erat, seolah-olah mengatakan bahwa gadis itu akan baik-baik saja. "Dengerin gue, kalaupun itu terjadi. Lo masih punya gue. Rumah kedua lo. Orang yang akan selalu ada disamping lo." -------------- "Gala....tolong jangan tinggalin gue." Mohon Renja. Kedua air matanya kian berderai ketika Gala justru malah bangkit berdiri dari duduknya. "Maaf Ren, gue gak bisa. Dia butuh gue." Ucapnya dan segera bergegas pergi. Meninggalkan Renja sendirian yang kian menganga lukanya dan sama membutuhkannya. Atau bahkan sangat membutuhkannya. Dan untuk yang kesekian kalinya ia ditinggalkan oleh orang-orang tersayangnya. Nyatanya manusia itu berubah. Ia menyesal karena pernah begitu percaya.
You may also like
Slide 1 of 9
MFS ✓ cover
R² [COMPLETED'REVISI]  cover
ZARNOSA cover
PETRICHOR [Lengkap] cover
Eshal Renjana (Lengkap)✔ cover
Gravity of The Unspoken cover
Pacarku Misterius [HIATUS] cover
Daisy [COMPLETED] cover
VAGALDARA [TERBIT] cover

MFS ✓

23 parts Complete

Bukan BL ya Just family genre brothers (〒﹏〒) "Abang..." "Pergi! gue jijik sama lo!" . "Hanu! ayo kita main!" "Apaansih Jen?! gue lagi ngegame tau! pergi sana!" . "Itu boneka Renu? Jenu mau pegang!" "JANGAN SENTUH! NTAR KENA NODA MATA LO! MINGGIR!" . "Jenu juga mau kopi Janu..." "Hm? jangan, ini pait, dan juga Mending lo jangan muncul di depan gue lagi" . "Jinunu! ayo main sama Bang Jenu!" "Gak ah, Jinu mau main keluar sama temen" . "Chenu..." "Apa Bang? Gak usah deket deket lo kalo mau nangis" . "Jenu Cengeng! cengeng!" "HUWAAA ANGGA JELEKKK!!!" . "Mata Jenu..." "Gapapa Jenu, kan udah biasa, pelan pelan bukanya" . "KAKAK DAMA!" "Eh Jenu! Kakak kangen banget sama kamu!" . "Kak Jefran jangan bilang yang lain ya..." "... oke, Kakak usahain buat tutup mulut..." . "Mata kiri kamu gak bisa di buka lagi?" "Huum, Jenu pegangan Kakak ya, takut jatoh" . "Jangan paksa Jenu lagi Jeje! Jenu gak mau!" "Diem!" . "Bunda..." "Dari kecil kerjaan kamu cuma bisa Bunda Bunda Bunda! Saya bukan Ibu Kamu ngerti!" . "Ayah..." "Siapa? siapa yg kamu panggil Ayah?! saya gak punya anak kaya Kamu! bikin malu keluarga!"