Mencintai atau dicintai itu adalah pilihan hati. Terkadang mencintai seseorang yang tidak mencintai kita, meninggalkan goresan lara. Tapi, jika menolak cinta, itu akan melukai orang yang memberikan cinta. Namun, jika mampu bersahabat dengan rasa, kamu akan mendapatkan keduanya. Kamu mencintainya dan dia mencintaimu. Terus, bagaimana bersahabat dengannya? Jangan pernah menuntut rasa, tapi belajarlah membangun keikhlasan dalam rasa cinta. Setiap insan memiliki cara sendiri untuk mendapatkan cinta. Sama seperti yang aku lakukan, sedang menata cinta agar tidak berbelok arah dan tidak melukai hati si perasa. Belajarlah mengikhlaskan walau menyakitkan. • Tetapi aku, memilih menjadi sosok pengagum rahasia tanpa harus berkata. Tetap tersenyum saat yang dikagumi tidak melihat senyuman itu. Bisakah aku membisukan cinta dalam diam? Bagaimana yah rasanya? apa semanis gula, atau sedingin es? Aku lebih memilih diam, walau air mata sesak menahan rindu di ujung senja. Singgah lalu pergi, bertahan dalam duri, hingga..... memutuskan berkata di hari pentas seni sekolah. Apa aku mengatakan bahwa, aku sakit memendam duri di hati selama ini? Apa aku jujur atau tetap menahan duri itu? Apa dia seseorang yang sama ditempat yang berbeda? atau justru orang baru yang tetap meninggalkan luka? Ini cerita sebuah tulisan remaja. Kisah merah jambu yang mulai ditulis saat putih abu-abu. ° ° ~ Prolog ~
15 parts