Aku selalu menatapmu dalam diamku, berharap kau sekali saja dapat berpaling kearahku....
Menantimu selama 17 tahun, membuatku mengorbankan setiap apa yang aku punya untukmu...
Cintaku, cita-citaku, harapanku, hidupku... semuanya hanya untuk selalu dapat berada disisimu...
Namun, saat aku berusaha menjadi orang egois, hanya untuk 3 bulan, kau selalu meneriaki aku dengan kata-kata kasarmu...
Kumohon, hanya 3 bulan, tak lebih ! Tapi kau selalu tak peduli ! Aku sakit, bisakah kau temani aku, hanya sebentar saja?Ku mohon....
_oOo_
Tentang rasa yang bertepuk sebelah tangan, tentang harapan dan perjuangan...
Bukan hanya soal cinta namun juga hidupnya...
Penantian terbalasnya perasaan terpendam, yang tak pernah mampu dirinya ucapkan, bahkan sampai penantian panjang itu terhenti untuk selamanya.
"Aku titipkan pesan itu pada Tuhan, untuk menjagamu, menghiburmu dalam sukarnya kisah kehidupan mu. Kali ini, kali ini saja, biarkan aku berbisik, pada satu detik terakhir nafasku, bahwa rasa ini akan selalu sama, I love you Damma."
"Oh wow roti sobek!" Queen berbinar, bibir gadis itu terbuka, matanya menyayup mengagumi keindahan otot tubuh Kai.
"Cewek nakal," umpat Kai, sebelum merangkak di atas ranjang, pria itu meloloskan celana jasnya beserta bokser ketat, membuat batang beruratnya mencuat dengan menantangnya.
"God.. oh my god! Batang lo gede banget.. anj." Mendadak kesadaran Queen kembali saat melihat batang coklat milik Kai membuat perutnya seakan di kocok. Dia memang pernah tak sengaja melihat batang Alaric ketika pria sinting itu menggenjot sahabatnya, tapi batang Kai kenapa lebih.. astaga.
"Kai! Gue gak mau! Awas, gue mau cari Kenta!"
"Diam! Lo makin dewasa makin nakal. Cewek binal kayak lo harus di kasih paham!" Kai menelanjangi Queen dengan lihai, meskipun Queen meronta ronta, namun Kai berhasil membuat gadis itu telanjang sepenuhnya.
[Contains non-standard language, harsh swearing, and adult scenes. Please be wise]