Nih ibarat kamu buang ludah ke tanah. Tapi kamu ternyata nelen lagi ludah yang udah kamu buang ke tanah. Kamu kaya gitu?
-Jaehyun
Kamu jangan berpikir semuanya sia-sia. Kita belum berusaha sama sekali. Kamu ngga bisa menilai akhir dari suatu kejadian hanya dengan menerka aja.
-Lunara Harike Sezen
Mungkin memang pada kenyataannya mereka bertemu, membangun suatu hubungan spesial, dan semua terasa menyenangkan bagi mereka. Tapi, bagaimana jika mereka ditakdirkan untuk melalui suatu hal yang tidak diinginkan oleh mereka?
#Masih On-Going#
UPDATE RANK FROM BEGINNING THIS STORY UNTIL NOW
#Hastag (Rank , Total, Scale)
111120
#kuliah (215, 10.400, 1 : 48)
#dating (17, 375, 1 : 22)
#got7 (485, 10.200, 1 : 21)
#twice (986, 18.400, 19)
#kimmingyu (207, 3.060, 1 : 15)
#jungjaehyun (553, 7.590, 1 : 14)
#truefanficindo (41, 275, 1 : 7)
101120
#anakteknik (2, 40, 1 : 20)
#astro (284, 5.170, 1 : 18)
281020
#jihyotwice (5, 141, 1 : 28)
#parkseojoon (12, 291, 1 : 24)
#eunwoo (328, 4.370, 1 : 13)
140920
#mingyuseventeen (7, 116, 1 : 17)
#fanficindo (146, 1.930, 1 : 13)
130820
#fans (52, 1.670, 1 : 32)
#parkminyoung (9, 206, 1 : 23)
070820
#eunwooastro (7, 80, 1 : 11)
Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput.
"Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah.
"Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin.
'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.