Aku mencintainya dalam diam. Gencar memintanya pada Tuhan. Menyebut namanya di hadapan Tuhan. Merasa yakin, ragu, senang dan sedih sudah kulalui dalam perjalanan doaku hampir lima tahun ini. Hingga pada satu titik, aku merasa lelah dan hanya mengharap jawaban terbaik atas pintaku. Dan jawaban terbaiknya sudah terjawab. Dia meminang seorang gadis, namun itu bukan aku. Jawaban itu mengakhiri rasaku padanya. Sebelumnya aku pernah merasa sangat yakin bahwa dia adalah jodohku. Aku teringat akan doaku, "Jika ia jodohku, aku bersyukur. Jika dia bukan jodohku, aku bersyukur. Aku percaya, ketetapan-Nyalah yang terbaik." Namun terkadang melupakan seseorang yang pernah kucintai dengan begitu dalam tidak semudah mengatakannya. Bahkan hanya menatapnya saja hatiku bisa kembali terluka dan berdarah. Ya, mencintai seseorang yang hangat pada semua orang adalah lukaku. Berpikir dicintai dengan sepenuh hati nyatanya yang kuperoleh hanya air mata. Kita saling mencintai, namun untaian takdir tak pernah membawamu padaku. Bolehkah aku memaki Tuhan?? - Zee.
3 parts