"Aku ingin di acara perpisahan sekolah, kau memberiku bunga," "Aku sudah memberikan hatiku untukmu Billa." "Tapi aku ingin bunga darimu Adnan," ucapku lagi sedikit merengek. "Iya Billa, akan kuberikan." "Janji ya akan memberiku bunga?" "Kenapa ingin bunga?" "Aku hanya ingin merasakan diberi bunga olehmu." Adnan tidak menjawab, hingga akhirnya aku kembali bertanya,"Jika kau lupa bagaimana?" "Kuusahakan mengingatnya Billa," Pada akhirnya kau memang lupa, Adnan. Kau tak pernah berusaha untuk ingat seperti yang kau ucap. Perpisahan yang sebenarnya bukanlah perpisahan sekolah yang diinginkan, melainkan perpisahan antara aku dan Adnan. Tak ada bunga. Tak ada bahagia. Melainkan luka yang saat ini masih saja menganga. Untukmu, Adnanku yang sudah singgah di lain rumah, kita telah asing dengan cara masing-masing.