tolong
  • Reads 0
  • Votes 0
  • Parts 1
  • Reads 0
  • Votes 0
  • Parts 1
Ongoing, First published Jul 02, 2020
Bagaimana mungkin mereka bisa menghargai karya seseorang
Sedang mereka sendiri malas untuk membaca
Jangan kan membaca, mendengar saja enggan

Lalu, apakah mereka bisa di hargai orang orang?
Sepertinya sebagian saja yang menghargai itupun tidak terlalu

Tidak perlu kau mencaci hasil karya seseorang
Sebab mereka butuh perjuangan untuk mencapai nya
Bukan seperti kalian yang hanya bisa mencaci maki

Tidak semudah membalikkan telapak tangan dalam berjuang itu
Tidak seperti kalian yang begitu mudah menilai buruk karya seseorang

Tidak mudah merangkai kata yang tadi nya acak menjadi kalimat utuh bahkan mereka terkadang bingung memilih kata agar enak untuk di baca

Jadi tolong hargai lah jerih payah seseorang itu, tidak perlu kau menjulurkan uang mu atau beras mu kepada mereka
Mereka tidak butuh itu dari mu
Karena mereka hanya butuh penilaian yang memotivasi mereka untuk berkarya lagi atau untuk lebih baik lagi bukannya membuat mereka putus asa untuk berkarya lagi

Kalau ada Kesalahan dalam meletakkan kata kata
Katakan dengan memberikan masukan yang baik 
Bukan caci maki 

Mereka juga manusia, Mereka juga punya salah
Tak ada manusia yang tak pernah salah

Febri r ruslan
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add tolong to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Aksara Tak Bertuan  by cahayakamila24
21 parts Ongoing
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
You may also like
Slide 1 of 10
Rengkuh Rasa, Remuk Raga cover
The Queen Sheyna (END) cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
Arrogant vs Crazy  cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
Rembulan Yang Sirna cover
Aksara Tak Bertuan  cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
MELODI PUISIKU (On Going)  cover
Kelopak Rasa di Antara Kata. cover

Rengkuh Rasa, Remuk Raga

40 parts Ongoing

Manusia dan searsip perasaan tidak pernah ada selesainya. Rasanya aku ingin meraung, lelah terdistraksi oleh rumitnya pemikiran orang lain. "Belajarlah tumbuh dari luka," katamu berusaha membunuh resahku. Dalam sesak diriku menjawab, "dan semoga luka itu juga mau menerima aku." Aku tau seberapa sulitnya menjadi manusia, atau seberapa banyak sakit yang harus kamu tahan hanya karena tidak punya tempat berkeluh-kesah. Untuk tubuh-tubuh yang remuk oleh luka, sajak-sajak ini lahir untuk membimbingmu merengkuh seluruh perasaan. *** ©2025