Her Secrets : Keep It A Secret
  • LECTURAS 65
  • Votos 13
  • Partes 2
  • LECTURAS 65
  • Votos 13
  • Partes 2
Continúa, Has publicado jul 03, 2020
Seorang Gadis yang terselimuti Aura yang begitu dingin bak Es di kutub Utara yang tak akan cair sekalipun disinari hangatnya mentari, Gadis itu bernama Agatha. Ia memiliki masa lalu yang sedikit rumit untuk dijelaskan. Lalu ia bertemu dengan seorang laki-laki bernama Pasha, Lelaki tampan dengan otak pandai serta senyum manis nan hangat. Mereka bertemu di North International High School.
akankah ada perubahan pada diri Agatha?
bagaimana kisah mereka, ingin tahu kelanjutannya?
Todos los derechos reservados
Regístrate para añadir Her Secrets : Keep It A Secret a tu biblioteca y recibir actualizaciones
O
#6vhs
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
Dia Agatha de Kakoyaaa_
20 Partes Continúa
Dia Agatha.... Dari semua yang tenang, hadirnya yang paling berisik. Suaranya lantang, tawanya pecah seperti gelombang yang tak kenal hening, dan pikirannya melompat-lompat secepat cahaya-tak pernah mau diam. Agatha adalah riuh dalam bentuk manusia. Di mata banyak orang, Agatha itu terlalu ramai, terlalu mencolok. Terlalu gaduh untuk dunia yang nyaman dengan kesenyapan. Ia seperti nada tinggi dalam lagu-lagu pelan - dianggap mengganggu, padahal bisa jadi justru itulah yang membuat segalanya hidup. Namun tak seorang pun benar-benar tahu, bahwa di balik semaraknya, tersembunyi kekosongan yang sunyi dan dingin. Di balik tawanya yang membahana, ada hati yang retak oleh sepi. Agatha tidak ramai karena ingin diperhatikan, tapi karena ia tahu bagaimana rasanya menjadi tak terlihat. Ia tidak berisik karena ingin mengganggu, tapi karena diam terlalu menyakitkan. Agatha memilih menjadi warna - mencolok, cerah, dan kadang tak terduga - karena dunia di sekelilingnya terlalu sering kelabu dan membosankan. Ia hanya ingin menjadi dirinya sendiri, sepenuhnya. Ia tidak ingin mengecilkan dirinya hanya agar pas di dalam kotak yang dibuat orang lain. Tidak ingin memadamkan sinarnya hanya agar tidak menyilaukan mata yang terlalu nyaman dalam gelap. Ini adalah kisah tentang keberanian menjadi berbeda. Tentang seorang gadis yang menolak tunduk pada ekspektasi, yang tak ingin lagi menyesuaikan volume suaranya hanya agar bisa diterima. Ini adalah perjalanan Agatha dalam menemukan tempat di mana ia bisa berbicara tanpa merasa bersalah, tertawa tanpa harus minta izin, dan hidup tanpa harus terus-menerus minta maaf atas siapa dirinya. Karena di dunia yang terlalu sering mengagungkan diam dan keteraturan, Agatha hadir untuk menunjukkan bahwa keberisikan juga bisa menjadi bentuk keindahan - asal kita mau mendengarnya dengan hati, bukan hanya telinga.
F A K E ? [End] de zeevadeva__
57 Partes Concluida
[Follow sebelum baca] "Kamu dimana?" Rheva menatap lurus ke depan tepat dimana sepasang remaja saling bermesraan. "Aku di rumah, sayang" jawab seseorang di sebrang sana yang tidak lain ialah Alvaro sambil mengelus puncak kepala seseorang yang bersandar di bahunya. Yang tidak lain, ialah Agatha. Rheva tersenyum kecut dan berusaha menahan air matanya. "Madep belakang coba" Alvaro menyernyit bingung namun tak urung mengikuti perkataan Rheva dari sambungan teleponnya. Alvaro memalingkan wajahnya dan menghadap ke belakang setelah menyuruh Agatha untuk duduk tegap kembali. Alvaro terpaku saat melihat Rheva berdiri tidak jauh di depannya. Memutuskan sambungan telepon sepihak, Rheva langsung bergegas pergi saat Alvaro masih mematung di tempat. Begitu pun juga dengan sosok perempuan yang tadi bersama dan bermesraan dengan Alvaro. Alvaro masih terpaku di tempatnya karena tidak menyangka akan bertemu dengan Rheva di sini. Ah, lebih tepatnya dia ketahuan berbohong karena lebih memilih berjalan dengan Agatha dan mengingkari janjinya dengan Rheva. Saat ia ingin menyusul Rheva, sebelah tangannya di tahan oleh Agatha yang diam-diam tersenyum senang dalam hati saat melihat kedua mata Rheva berkaca-kaca tadi. "Mau kemana?" "Aku harus nyusul Rheva, Tha. Aku nggak mau dia berpikir yang engga-engga" "Kamu mau nyusul dia, dan ninggalin aku sendiri di sini?" Alvaro mengacak rambutnya frustasi karena bingung ingin menyusul Rheva atau meninggalkan Agatha sendirian di sini. Yang penasaran, yuk langsung baca aja. Jangan lupa follow, vote, comment sama share ya! #rank 1 in Fakboi [30 - 09 - 2021] #rank 1 in Umum [23 -10 - 2021] #rank 1 in Umum [30 -10 - 2021] #rank 1 in Fakboi [08 -11 - 2021] #rank 1 in Umum [11 - 11 - 2021 - 30 - 11 - 2021] #rank 1 in School [08 -12 - 2021] #rank 1 in Sahabat [18 - 12 - 2021] #rank 1 in Fakboy [12 - 01 - 2022] #rank 1 in Nangis [01 - 02 - 2022] #rank 2 in Friendship [12 - 03 - 2022] #rank 1 in Friendship [13 - 03 - 2022]
 GAME OF REVENGE  de VVLL88
40 Partes Continúa
Sinopsis : Tiga tahun lalu, Luna mengalami masa-masa kelam di SMP. Ia menjadi korban bullying oleh seorang cowok bernama Lucas-sosok yang selalu meremehkannya, menghina penampilannya, dan bahkan menolak cintanya mentah-mentah. Namun, semua itu berubah ketika Luna masuk SMA. Ia mengubah penampilannya, menjadi lebih percaya diri, dan punya satu misi: membuat Lucas jatuh cinta padanya, lalu menghancurkan hatinya seperti dulu ia menghancurkan perasaannya. Lucas dikenal sebagai sosok yang kejam, kasar, dan posesif. Ia selalu mendapatkan apa yang ia inginkan, dan tak segan menggunakan cara apa pun untuk menguasai orang-orang di sekitarnya. Namun, ketika Luna mulai mendekatinya, ada sesuatu yang mengusik hatinya. Ia tak menyadari bahwa gadis yang sekarang selalu menempel padanya adalah orang yang dulu ia sakiti? Luna adalah gadis yang penuh semangat, pantang menyerah, dan sangat ambisius. Ia bertekad untuk menarik perhatian Lucas, masuk ke dalam kehidupannya, dan membuatnya jatuh cinta-hanya untuk menghancurkannya di akhir. Namun, ketika Luna semakin dekat dengan Lucas, ia menemukan fakta mencengangkan-Lucas ternyata memiliki.............. yang tidak ia ketahui! Dan yang lebih mengejutkan lagi, yang telah membully Luna di masa lalu bukanlah Lucas, melainkan...........yang telah terpisah sejak kecil akibat perceraian orang tua mereka. Kini, Luna dihadapkan pada dilema besar. Apakah ia harus melanjutkan rencana balas dendamnya pada orang yang salah? Ataukah ia justru membantu Lucas mengungkap kebenaran tentang...........? Semakin ia mencari tahu, semakin banyak rahasia gelap yang terungkap-tentang masa lalu Lucas, keluarganya, dan juga tentang perasaannya sendiri. Akankah Luna tetap bertahan dengan niat balas dendamnya, ataukah ia akan jatuh dalam cinta yang tak pernah ia duga?
Quizás también te guste
Slide 1 of 10
Dia Agatha cover
Empty cover
F A K E ? [End] cover
Vìřģøųñđ || End✔ cover
Detour cover
Become a parent's cover
Legatha [END] cover
AGATHA (LENGKAP) cover
 GAME OF REVENGE  cover
Lena The Troublemaker cover

Dia Agatha

20 Partes Continúa

Dia Agatha.... Dari semua yang tenang, hadirnya yang paling berisik. Suaranya lantang, tawanya pecah seperti gelombang yang tak kenal hening, dan pikirannya melompat-lompat secepat cahaya-tak pernah mau diam. Agatha adalah riuh dalam bentuk manusia. Di mata banyak orang, Agatha itu terlalu ramai, terlalu mencolok. Terlalu gaduh untuk dunia yang nyaman dengan kesenyapan. Ia seperti nada tinggi dalam lagu-lagu pelan - dianggap mengganggu, padahal bisa jadi justru itulah yang membuat segalanya hidup. Namun tak seorang pun benar-benar tahu, bahwa di balik semaraknya, tersembunyi kekosongan yang sunyi dan dingin. Di balik tawanya yang membahana, ada hati yang retak oleh sepi. Agatha tidak ramai karena ingin diperhatikan, tapi karena ia tahu bagaimana rasanya menjadi tak terlihat. Ia tidak berisik karena ingin mengganggu, tapi karena diam terlalu menyakitkan. Agatha memilih menjadi warna - mencolok, cerah, dan kadang tak terduga - karena dunia di sekelilingnya terlalu sering kelabu dan membosankan. Ia hanya ingin menjadi dirinya sendiri, sepenuhnya. Ia tidak ingin mengecilkan dirinya hanya agar pas di dalam kotak yang dibuat orang lain. Tidak ingin memadamkan sinarnya hanya agar tidak menyilaukan mata yang terlalu nyaman dalam gelap. Ini adalah kisah tentang keberanian menjadi berbeda. Tentang seorang gadis yang menolak tunduk pada ekspektasi, yang tak ingin lagi menyesuaikan volume suaranya hanya agar bisa diterima. Ini adalah perjalanan Agatha dalam menemukan tempat di mana ia bisa berbicara tanpa merasa bersalah, tertawa tanpa harus minta izin, dan hidup tanpa harus terus-menerus minta maaf atas siapa dirinya. Karena di dunia yang terlalu sering mengagungkan diam dan keteraturan, Agatha hadir untuk menunjukkan bahwa keberisikan juga bisa menjadi bentuk keindahan - asal kita mau mendengarnya dengan hati, bukan hanya telinga.