Terimakasih, Salma
  • LECTURES 166
  • Votes 4
  • Parties 1
  • LECTURES 166
  • Votes 4
  • Parties 1
En cours d'écriture, Publié initialement juil. 03, 2020
Pagi ini Salma tidak mengayuh sepedanya ke arah fakultasnya. Dia menggoes sepedanya ke arah bangunan belakang gedung rektorat. dekat dengan gedung pasca sarjana. Dia menepikan sepedanya di trotoar, menengok kembali jam di pergelangan kirinya. Sudah lebih dari 10 menit dari yang dijanjikan, dikiranya dia telat, ternyata partnernya lebih telat darinya. 
Sembari menanti sosok yang dinantinya dia enggan turun dari sepedanya, tetap pada posisi semula. lama, 10 menit yang ditunggu masih belum menampakkan batang hidungnya. Diambilnya ponsel di ransel kecilnya. Tidak ada notifikasi dari orang yang ditunggunya. pesan terakhirnya pun hanya dibaca saja, tidak ada balasan. Tapi dia masih setia menunggu. 
Sebuah motor merah besar, bertuliskan Vixion di badan motornya berhenti di depan sepedanya. 
"kamu ngapain disini sal?" sapa manusia yg tidak asing bagi Salma usai melepas helm cakilnya.
"Lah. kau Ron? ngapain disini?" Salma malah ganti bertanya.
"Heh. ngampuslah, ini kan fakultasku." jawab Rony menunjuk tulisan besar bertuliskan FAKULTAS FILSAFAT.
Salma baru menyadarinya, dia hanya terfokus pada gedung pasca sarjana yang tampak menjulang kokohdan berbau cat baru, hingga lupa gedung sebelahnya adalah gedung fakultasnya Rony, manusia yang akhir-akhir ini dia hindari. 
"Eh, ngapain disini Sal?" Tanya Rony ingat pertanyaannya tadi belum dijawab.
"Oh. ini mau liputan ke unit kesehatan kampus". jawab Salma
"Sama siapa?"
"Sama mas raja. dari tadi belum keliatan. masih di kampusnya mungkin"
"Kok ga sama yang lain aja?" Mimik muka Rony mulai tampak berubah, tidak bisa diartikan. 
"Makanya, kalo rapat muncul dong. sibuk ngurus BEM fakultas sih." jawab Salma dengan nada protes
Tous Droits Réservés
Inscrivez-vous pour ajouter Terimakasih, Salma à votre bibliothèque et recevoir les mises à jour
or
#179salmon
Directives de Contenu
Vous aimerez aussi
LILY | Princess Alexander, écrit par T_I_T_I_E
23 chapitres En cours d'écriture
Elizabeth (Eli) adalah seorang wanita yang hidup bahagia bersama suaminya, Albert, dan ketiga putra mereka. Kebahagiaannya semakin lengkap saat ia mengetahui dirinya kembali hamil, berharap kali ini dikaruniai seorang anak perempuan. Namun, semua impiannya hancur dalam sekejap ketika Albert tiba-tiba pulang dengan amarah yang membara, menuduhnya telah berselingkuh. Tanpa diberi kesempatan untuk menjelaskan, Eli diusir dari rumah dengan kejam. Hujan deras mengiringi kepedihannya saat ia tersungkur di depan gerbang mansion, ditinggalkan oleh pria yang paling ia cintai. Dengan hati yang hancur dan bayi dalam kandungannya yang belum sempat ia beri tahu, kini Eli harus menghadapi kenyataan pahit, ketika kehidupannya yang sempurna telah berubah menjadi kehancuran hanya dalam semalam, hal itu terjadi akibat kesalahan pahaman yang bahkan tidak pernah ia lakukan. 16 tahun berlalu... Di sebuah kota kecil yang jauh dari kehidupannya dulu, seorang gadis cantik, bertubuh mungil dan imut berjalan di samping ibunya, Eli. Lily Amora Queenzea Alexander gadis manis berpipi chubby itu, kini sudah berusia 15 tahun, tumbuh dengan penuh kasih sayang, tanpa mengetahui kelamnya masa lalu yang menyelimuti ibunya. Namun, takdir perlahan mempertemukan mereka kembali dengan masa lalu yang telah lama Eli tinggalkan. Akankah kebenaran akhirnya terungkap? Dan apakah Albert masih menyimpan amarah, atau justru menyesali keputusan yang menghancurkan keluarganya selama 16 tahun ini? Langsung baca ceritanya❣️ (Semua gambar yang terdapat di cerita ini bersumber dari Pinterest) (Hanya cerita karangan, yang tidak baik jangan di tiru!)
Vous aimerez aussi
Slide 1 of 10
Kaesar cover
LILY | Princess Alexander cover
KENZOYA cover
ARGA : LIMERENCE cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
Om Rony cover
My Maid 21+ cover
My Dangerous Junior cover
SAGARA :(He is my husband)  cover
I'm Alexa cover

Kaesar

48 chapitres En cours d'écriture

Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal. "Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak. "Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi." Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.