"Aku kira menikah itu sepenuhnya bahagia, ternyata tidak seperti itu, ya," ucapku pada Qiyas.
Aku tak kuat menghadapi semua ini. Keluarga Qiyas yang sulit menerimaku, dan sikap Ayah yang berbeda dengan Ayah yang lainnya. Juga perlakuan Qiyas yang tak kusangka akan berubah perlahan. Jika bukan karena kewajiban aku tak mau bertahan sejauh ini.
Qiyas memelukku erat. Tak lepas sampai tangisku reda.
"Maaf, aku belum bisa menjadi imam yang sempurna. Maaf, kamu belum bisa menjadi ratu yang bahagia di istana kita. Maaf, sayang.." ucap Qiyas menambah erat pelukannya.
Aku menangis. Menenangkan perasaanku sendiri. Sakitku, lukaku, deritaku, kukorbankan hanya demi Qiyas. Bukan demi yang lain.
Kembar dengan dua kepribadian yang berbeda. Hidup yang berbeda. Orang tua yang berbeda.
Ini tentang dua gadis kembar. Estrella Ghannieze dan Isvana Ghitara.
Isvana yang diadopsi dan Estrella yang tinggal di panti asuhan.
Terpisah dari kecil membuat mereka saling tidak mengenal satu sama lain. Apa lagi dengan wajah yang sama sekali tidak ada kemiripan. Warna mata pun berbeda. Isvana yang ikut warna mata sang Ibu. Sedangkan Estrella ikut warna mata sang Ayah.
Ganti judul🙏
Dari ESVANA, menjadi Separated twins : ESVANA
(Masih banyak typo dan plot yang abu², nanti direvisi, nggak tau kapan, tapi bakal direvisi)