[Sebelum dibaca, harap follow terlebih dahulu]
Nama, tempat, dan penokohan dalam cerita ini hanyalah fiktif. Apabila ada kesamaan, mohon dimaafkan. Sekian dan terima kasih.
«««
"A...Ayah," ucapnya terbata-bata.
"Iya Nak, ini Ayah. Maafkan Ayah yang tidak bisa menjaga kamu lebih lama. Ayah mau pamit sama kamu, ikhlaskan kepergian Ayah ya. Sebagai gantinya, Ayah kasih kamu kalung ini, ini kalung turun-temurun dari nenek buyut kamu. Semoga kamu bisa jaga diri baik-baik. Sampaikan salam Ayah ke Bunda dan Adikmu."
"Enggak Yah, Ayah nggak boleh pergi. Nanti siapa yang menenangkan aku waktu malam, siapa yang bakal marahin aku, pokoknya Ayah nggak boleh pergi. Kenapa sih, aku bisa melihat Ayah dalam keadaan ini. Aku nggak bisa Yah, aku harus gimana dong, aku takut melihat Ayah seperti ini," ucapnya menahan isakan.
"Kamu nggak boleh takut Nak, dengan memakai kalung ini kamu bakal terlindungi dari gangguan mereka." memakaikan kalung ke leher Sita. "Ayah pamit dulu ya."
Kakinya melemas, "Jangan Yah, hiks... hiks... hiks."
»»»
•.• Welcome to OMP and Happy Reading •.•
Jangan lupa kasih vote, comment dan share ke teman-teman kalian ya.
Salam sayang dari author 😘