[Sebelum dibaca, harap follow terlebih dahulu]
Nama, tempat, dan penokohan dalam cerita ini hanyalah fiktif. Apabila ada kesamaan, mohon dimaafkan. Sekian dan terima kasih.
«««
"A...Ayah," ucapnya terbata-bata.
"Iya Nak, ini Ayah. Maafkan Ayah yang tidak bisa menjaga kamu lebih lama. Ayah mau pamit sama kamu, ikhlaskan kepergian Ayah ya. Sebagai gantinya, Ayah kasih kamu kalung ini, ini kalung turun-temurun dari nenek buyut kamu. Semoga kamu bisa jaga diri baik-baik. Sampaikan salam Ayah ke Bunda dan Adikmu."
"Enggak Yah, Ayah nggak boleh pergi. Nanti siapa yang menenangkan aku waktu malam, siapa yang bakal marahin aku, pokoknya Ayah nggak boleh pergi. Kenapa sih, aku bisa melihat Ayah dalam keadaan ini. Aku nggak bisa Yah, aku harus gimana dong, aku takut melihat Ayah seperti ini," ucapnya menahan isakan.
"Kamu nggak boleh takut Nak, dengan memakai kalung ini kamu bakal terlindungi dari gangguan mereka." memakaikan kalung ke leher Sita. "Ayah pamit dulu ya."
Kakinya melemas, "Jangan Yah, hiks... hiks... hiks."
»»»
•.• Welcome to OMP and Happy Reading •.•
Jangan lupa kasih vote, comment dan share ke teman-teman kalian ya.
Salam sayang dari author 😘
Banyaknya darah adalah bukti bahwa pertarungan pernah terjadi di sini. Tujuannya datang ke Indonesia adalah untuk memastikan hal itu. Nama orang ini adalah Asano Takatou, Seorang peneliti yang berasal dari Jepang.
Kira-kira sepuluh tahun yang lalu, saat Asano masih kelas satu SMA, ada sebuah kejadian berdarah di sebuah stadiun sepak bola di Indonesia yang mengharuskan stadiun tersebut ditutup paksa oleh pihak yang berwenang.
Kejadian itu sempat menjadi ramai diperbincangkan di dunia sepak bola, bahkan mendapat dukungan moral dari berbagai klub internasional. Namun, yang namanya berdarah tentunya tidak indah. Banyak orang yang melewati stadiun ini dan merasakan berbagai macam kejanggalan.
Asano yang saat ini berumur 25 tahun dan sudah menjadi peneliti ternama di Jepang, tertarik untuk meneliti hal ini dan keinginannya itu disetujui oleh pemerintah Jepang. Asano pun segera terbang ke Indonesia untuk memastikan apakah stadiun tersebut banyak mengalami hal aneh seperti yang dirumorkan?