Peringkat Mengesankan
#22- Komedi
#35 - Aksi
#08 - Sad
#08 - Non-fiksi
Hidup Aruna tak pernah memberi ruang untuk bernapas lega.
Di sekolah, seragam lusuh dan bekal sederhana jadi alasan tawa teman-temannya. Bibir-bibir jahat menempelkan label hina-anak pelakor, anak pembantu-seolah dirinya terlahir hanya untuk jadi bahan ejekan.
Ayahnya pergi tanpa pamit, ibunya yang cantik justru difitnah, sementara Aruna sendiri hanya bisa menahan perih.
Di balik senyum tipis yang ia paksa, ada tangis yang tak pernah selesai.
Namun, di antara gelap itu, hadir dua sosok yang membuat langkahnya goyah. Dirga-teman yang selalu ada, yang tatapannya memberi kehangatan yang Aruna rindukan. Dan Dermaga-lelaki yang hadir di saat rapuh, membawa janji perlindungan, tapi entah tulus atau sekadar bayangan semu.
Mampukah Aruna memilih jalannya sendiri, atau justru terjebak di antara luka masa lalu dan cinta yang datang bersamaan?
Sebuah kisah tentang fitnah, keberanian, dan cinta-yang akan membuatmu menangis, marah, sekaligus jatuh hati.
Dirga:
"Kamu nggak perlu buktiin apa-apa ke mereka, Aruna. Cukup buktikan ke dirimu sendiri... bahwa kamu lebih kuat dari semua luka ini."
Aruna (lirih):
"Tapi setiap kata mereka, Dirga... rasanya seperti pisau. Aku capek terus jadi bahan hinaan, seolah aku nggak layak hidup."
Dirga (menatap dalam):
"Kalau mereka bilang kamu nggak layak... biar aku yang bilang kamu berharga. Karena buatku, Aruna bukan sekadar nama. Kamu adalah alasan aku tetap bertahan di dunia ini."
(hening sejenak, lalu muncul Dermaga dengan suara tenang namun menusuk)
Dermaga:
"Kuatlah, Aruna. Dunia ini memang kejam, tapi jangan biarkan luka orang lain jadi rantai yang mengikatmu. Kalau mereka menutup pintu... biar aku yang jadi dermaga tempatmu pulang."
「Season Series」
Hazel Autumn, gadis penikmat musim gugur dari dunia lain datang ke Bumi untuk menikmati daun yang berguguran. Di sela menikmati pemandangan musim gugur yang indah, tanpa disengaja dia bertemu ... bukan, dia menemukan seorang laki-laki remaja yang terlihat sangat membenci musim gugur.
Hazel mendekati laki-laki remaja itu sambil menyunggingkan senyuman lebar dengan membawa daun maple yang dipungutnya.
"Aku Hazel, mau bermain denganku?" ajak Hazel sembari berdiri di hadapannya. Tatapan laki-laki itu terlihat tidak suka dengan kehadiran Hazel yang membawa daun maple yang dia anggap sebagai malapetaka.
Mengetahui hal itu, Hazel ingin membantu laki-laki remaja itu untuk menyukai musim gugur, setidaknya tidak menganggap sebagai malapetaka lagi.
Akankah Hazel bisa membuat laki-laki itu mengubah opininya tentang musim gugur atau malah menjadi malapetaka seperti perkataan laki-laki remaja itu?
🍁
[Proses Revisi]
Start: 27 Desember 2021
End: 16 Januari 2022
Special cover by me:)