Story cover for WHEN YOU PROMISE TO STAY by tirtawatiputu
WHEN YOU PROMISE TO STAY
  • WpView
    Reads 84
  • WpVote
    Votes 20
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 84
  • WpVote
    Votes 20
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Jul 04, 2020
"Habisnya Le, gue cinta banget sama dia. Kalau di bumi gak bisa bareng, setidaknya di surga, mungkin aja kan?"
Gadis itu menerawang langit, berdecih sinis mengingat kalimatnya barusan.
"Atau mungkin di neraka ya? Soalnya gue bukan anak baik."
Gadis itu kembali tampak berfikir. Satu jarinya dia ketukkan di pelipisnya, seolah sedang berfikir keras.
"Ah, tapi dia kan anak baik. Gak mungkin masuk neraka kayak gue dong?"
Sekarang gadis itu merengek. Membuat Leon makin pusing saja.
All Rights Reserved
Sign up to add WHEN YOU PROMISE TO STAY to your library and receive updates
or
#838segitiga
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
THE VIP : GOLDEN HIGH SCHOOL  cover
Admiring the silent (Triangle Love)  cover
Love quadrilateral in high school cover
cinta hebat seorang tni🔞🔞 cover
Yudiaskel cover
Closer cover
LaRa Universe | Tiga Hati, Satu Rumah cover
Anggara (TAMAT) cover
Cinta Antara  "Ali, Prilly dan Ando" cover
The perfect Or The Best (Yang Sempurna atau yang Terbaik) cover

THE VIP : GOLDEN HIGH SCHOOL

16 parts Ongoing

Sekolah. Sekedar ladel atau judul untuk bangunan yang menjulang tinggi yang menerima ratusan remaja yang katanya menuntut ilmu pendidikan. Apa itu sekolah? Yang ia tahu tempat ini adalah jelmaan neraka atau versi terbaru, kecilnya. "Lo!!! Benar-benar licik!!" Teriakan itu meledak ke udara penuh emosi yang tidak bisa di jelaskan. "Hahahaha." Tertawa menggema, palsu, dan nyaring. Tangan terangkat menghapus jejak air mata gaib, padahal tidak ada air mata yang turun dari netra cokelatnya, mata itu kering tangis itu hanya sandiwara. Tawanya padam secepat kilat, seketika wajah itu berubah serius, seolah tidak pernah mengenal tawa. "Thanks for the praising to me." Wajah yang tadinya tertawa ceria langsung tergantikan dengan wajah yang berubah dingin, bahkan aura mengintimidasi mencekam lawan. "Gue nggak suka basa-basi," katanya pelan tapi menusuk. "Keluar dari sekolah ini dan point nilai lo untuk gue! Atau......." Senyumnya miring dan beracun terukir. "Scandal lo gue sebar," tersenyum smirk. Menatap wajah gadis di depannya yang sudah pucat. "Lo ngancem gue??" Sebisa mungkin siswi bernama Velena itu terlihat berani. Ia tidak mau kelihatan takut di depan gadis dengan tai lalat di ujung mata kanannya itu. "No!" "Hanya memberikan saran," ujarnya santai." Saran gue ini bagus, nyelametin lo dari rasa malu, kedepannya."