Kamu, Ialah insan yang sering ada dan tak pernah luput dari pendengaran. Sebuah bentuk manifestasi rasa paling gaduh seantero tubuh, bisa kau tanyakan kepada netra juga denyut jantung yang menggebu dengan menggangapku manusia paling indah di bumi. Yaa, silih berganti, bahkan berkali-kali juga atmaku terengkuh sampai pelataran tahta harsa di atas gemawan. Aku masih memikirkanmu sampai sekarang. Mungkin kamu akan berpikir kalau aku adalah orang yang sangat menyedihkan. Orang waras mana yang masih merindukan seseorang yang sudah tak dapat tergenggam? Diam beribu bahasa mengenang dirimu dan kenangannya, bagaimana bisa aku bertahan tanpa tangan pemilik ketukan dan pelukan paling hangat di milyaran penghuni galaksi Tentang kisah asmara antara aku dan kamu yang selalu kuharapkan. Tidak apa-apa jika aku kehilangan segalanya milikku, setidaknya aku bisa melihatmu dalam mimpiku.