Bumi pertiwi yang panas membara, menembus tiap pori² kulit. Menghempas cairan lembab di atas dahi para pribumi pembawa cangkul. Di salah satu bangunan megah, terlihat seorang remaja putri seusiaku. Ia terus saja memeluk kotak pink dengan berbagai potret berserakan di sana. Tak peduli sang singa dari ufuk membakari. Bergeser pun dari sana ia tampak enggan. Apalah yg gadis itu pikirkan? Bukankah mentari terlalu nakal hari ini? Kenapa ia tak melawan mentari? Kenapa terus saja membiarkan kulit putihnya merintih? Ah banyak sekali yang ingin ku tanyakan padanya. Tak henti-hentinya ku amati si gadis berkerudung putih itu. Sampai pandanganku terhenti pada potret tanah suci palestina di tangan kanan si gadis. Palestina? Ada apa gerangan dengan negeri yang menyayat hati itu? Siapakah sebenarnya gadis itu?All Rights Reserved
1 part