LARAS [Noe Laras Story] - On Going
  • Reads 13,798
  • Votes 833
  • Parts 10
  • Reads 13,798
  • Votes 833
  • Parts 10
Ongoing, First published Jul 07, 2020
Prolog

"No..." mata Laras menatap lekat mata Noe disertai bulir air mata yang mulai mengalir deras dipipinya.
"Yas, selamanya aku sayang kamu. Berbahagialah. Karna bahagiamu adalah bahagiaku." Noe tersenyum berusaha menahan air matanya yang juga nyaris tak terbendung.
Noe memeluk erat Laras. Terdengar isak tangis Laras yang membuat perih hati Noe.
"Yas, bullshit jika cinta tidak harus memiliki. Namun, kita tahu. Cinta seperti apa yang kita miliki. Yas, pengorbanan cinta ini. Kelak tidak akan menjadi hal yang sia-sia. Ini yang terbaik buat kamu, buat aku. Buat kita." Laras semakin mengeratkan pelukannya. Seakan ini menjadi pelukan terakhirnya untuk Noe.
"Terima kasih, No. Terima Kasih untuk semua cinta yang kamu berikan buat aku. Kamu adalah cinta yang akan selalu aku simpan didasar hati, menjadi kenangan terindah yang tak akan mungkin terganti."

"Dia adalah cinta yang hadirnya tak pernah terduga. Bahkan aku terjatuh disaat aku telah memiliki seseorang yang hatinya harus kujaga." - Noe

"Cinta yang hadir dari sebuah kesalahan. Maka akan berakhir menyakitkan. Namun, aku masih dengan berani terus melangkah, berusaha menentang takdir untuk mencintainya." - Laras
All Rights Reserved
Sign up to add LARAS [Noe Laras Story] - On Going to your library and receive updates
or
#26laras
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Choose Family  cover
Kesayangan Bunda cover
The Best Of Miracle cover
antagonis wife [PO] cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kisah Tak Sempurna cover
BABY CHANIE cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
After Graduation cover

Choose Family

33 parts Ongoing

Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua mengambil langkah untuk meninggalkan panti agar tidak dipisahkan satu-sama lain. "Adek cepat pilih yang mana." "Itu! Papi!