『 色覚異常 』 ѕнιкιкαкυ ιנō 「 Malam itu dengan kedua mataku, aku menyaksikan hal yang menyakitkan untuk dilihat. Pembunuhan paling sadis, menewaskan seorang petinggi polisi di sebuah gedung apartemen yang ditelantarkan. Aku hanya bisa diam, lari dalam ketakutan. Fokusku teralihkan. Yang kulihat saat itu bukan merahnya dari darah atau pekatnya hitam malam saat itu. Yang kulihat adalah sebuah sirat akan kebencian yang dipendam. Hitam pekat bercampur kelabu. Aku hanya bisa terpaku tanpa berbuat apa-apa. "Warnanya hitam pekat bercampur kelabu. Terlalu kumuh, kotor dan berantakan. Suaranya benar-benar terlihat kotor dan abstrak." "Tidak, bukan itu. Aku ... aku hanya ingat suaranya saja dan ... warnanya." Pernyataanku tidak bisa diterima, membuat semuanya saling berpandang dan berpikir. Kemudian tertawa dengan ucapanku. Midoriya diam, merasa tidak masuk akal dengan apa yang kuucapkan. "Kau ... tidak mengada-ngadakan? Sekarang warna apa yang kau lihat dariku?" Kejelasan yang diinginkan Midoriya, aku akhirnya mengungkapkan rahasiaku. Rahasia yang selama ini kututup rapat dalam diriku. Tidak sampai situ, Bakugou datang dari depan. Menggebrak mejaku dan menatap sinis tepat pada mataku. "Katakan padaku!" paksanya. "Perkataanmu waktu itu bukan kebohongankan? Jangan bohong, aku tau itu!" Aku terangguk patah-patah. Satu orang lagi, yang lain, mengetahui rahasiaku. Bukan satu orang, tapi dua orang yang bertambah pada waktu yang sama. "Jadi ... kau bisa melihat suara dari warna, [Ln]?" Pertanyaan Todoroki berhasil membuat atmosfir ruangan saat itu memberat. Aku hanya diam, dalam hati mendecih karena sikap Bakugou. Aku berdiri dan memperhatikan dua pria di depanku. "Iya kalian benar. Aku bisa melihat warna hanya dari suara dan mendengarkannya." "Ini sudah sejak lama, dari umurku lima tahun. Aku seorang synesthetes." 」 . . . cσlσr-вlíndnєss ; _тєнкσтαккк вσku nσ hєrσ αcαdєmíα ; hσríkσshí kσhє
6 parts