Story cover for AURELYA: About me, you and him by ANGGITADEWII13
AURELYA: About me, you and him
  • WpView
    Reads 101
  • WpVote
    Votes 10
  • WpPart
    Parts 5
  • WpView
    Reads 101
  • WpVote
    Votes 10
  • WpPart
    Parts 5
Ongoing, First published Jul 09, 2020
Pagi hari kuntum melati mulai bersemi kembali
Terbuai dengan sentuhan embun sejak semalam
Hingga senja beranjak menghampiri
Dititipkannyalah segala harap dan ketulusan yang mendasar

Bertanya pada langit kala itu
Akankah menyecap kebahagian setiap waktu
Lalu bagaimana dengan kabar kepahitan dan kesengsaraan
Angin sepoi sedikit menggelitik
Menerpa wajah serta membawa aroma bunga

Akankah dia yang kucinta kembali dan membawa rindu bersamanya
Aku yakin dengan rasa ku
Cinta yang terilhami dari ketulusanmu, kekagumanku, dan kebersamaan kita
Hingga kini masih menjadi misteri
Teka-teki saat manik mata kedua insan saling menatap
Tak tahukah engkau wahai lelaki pujaan

Nuansa jingga kembali membawaku ke masa lalu
Dan kini ku sadari itu hanyalah kenangan
Dari kisah cintaku yang bertepuk sebelah tangan....
All Rights Reserved
Sign up to add AURELYA: About me, you and him to your library and receive updates
or
#138aurel
Content Guidelines
You may also like
(Bukan) Keluarga by akulily_
25 parts Ongoing
Sequel 'Umi untuk Putraku' __________________________ Dulu, ia menikah dengan seorang duda berbuntut satu. Namun, sekarang ia men-janda. Tertinggal putra putrinya yang menjadi kunci ia bersemangat. Keduanya pula yang menjadi alasan kuat ia berusaha bangkit dalam kesenduan. Pikirnya semua akan baik ketika hatinya telah tertata apik setelah mengikhlaskan sedikit kepergian sang suami. Kenyataan berbanding terbalik. Awalnya semua baik, sangat baik. Sampai ia dijatuhkan oleh perasaan yang ia pikir baik. Semua kembali seperti dulu. Ketika ia dipinang almarhum sang suami dan memiliki putra sambung yang saat itu belum menerimanya. Ia harus berperang kembali merebut hati sang putra. Namun, bedanya tak ada sang suami yang menyemangatinya. Dengan hati yang masih berusaha mengikhlaskan almarhum sang suami, ia harus menggunakan sisa hatinya untuk melunakkan hati putranya yang tiba-tiba kembali mengeras entah karena apa. Ketika dulu sang suami melarangnya untuk bekerja, kini ia harus memaksa tulangnya untuk bekerja keras. Bukan hanya satu atau dua pekerjaan yang ia lakukan, tapi banyak pekerjaan yang dilakukannya. Tak ada waktu luang baginya. Hari-hari hanya ada kerja, kerja, dan kerja. Dengan menggendong sang putri ke mana pun langkahnya membawa. Semua demi sang putra yang berubah layaknya singa kelaparan. Pun dengan putrinya yang turut menjadi takut tiap kali melihat sang kakak. "Tak peduli badanku hanya tersisa tulang dan kulit. Apapun akan kulakukan untuk putraku." "Tak peduli badanku kurus kering tak terawat. Apapun akan kulakukan asal putriku bisa makan dengan kenyang." Kisah akan dimulai. Bagaimana single parent rapuh itu menjalani hidup barunya ...? SELAMAT MEMBACA:) Cover: Pinterest+Canva
You may also like
Slide 1 of 8
Hanya Rindu Dan Trauma cover
FAR (Saat Kau meninggalkanku) cover
Pelangi di Balik Hujan Rindu cover
trace of memories cover
(Bukan) Keluarga cover
Jodoh Kedua (END) cover
Ruang Kosong di Antara Jingga cover
Secret of Love cover

Hanya Rindu Dan Trauma

27 parts Complete Mature

Aku hanya rindu bukan cinta hanya karena trauma ini aku tak lagi mempercayai lagi apa itu arti cinta jangan memulai dengan membawa luka lama, kembali lah dengan versi terbaik dan luka itu benar-benar kau sembuhkan dengan waktu ./ deary .. Dalam senyap malam yang kelabu, Rindu menyelinap seperti bayang, Mengisi ruang hati yang kosong, Mengusik luka yang belum sembuh. Rindu itu, seperti angin sepoi, Menyentuh lembut namun menusuk, Mengingatkan pada senyum yang hilang, Pada tawa yang kini tinggal kenangan. Trauma itu, seperti duri, Mengakar di dalam jiwa yang rapuh, Menggores setiap ingatan, Menghantui setiap detik yang berlalu. Malam-malam panjang tanpa bintang, Kusandarkan hati pada sepi, Menganyam harap di antara kelam, Berharap rindu dan trauma berakhir. Namun, rindu tak pernah lelah, Terus mengalun dalam hening, Sementara trauma tetap berbisik, Mengiringi setiap jejak langkahku. Dalam pertemuan bayang dan luka, Ku mencari cahaya di ujung jalan, Meski perih, meski berbalut duka, Aku percaya ada akhir dari rindu dan trauma.