Story cover for Clichè by anon_nim
Clichè
  • WpView
    Reads 304
  • WpVote
    Votes 13
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 304
  • WpVote
    Votes 13
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Sep 13, 2014
Oke, gue tau cerita ini pasaran. But hey, don't judge the book from it's cover!!
Gue cuma mau nyeritain seseorang kok. Cowok? Ya iyalah cowok. Tapi cowok yang ini ajaib banget, anehnya nggak ketolongan. Dalam satu detik udah bikin jantung gue mau loncat keluar, kaki gue gemeteran sampai badan gue keringetan!
Bayangin coba! Gue, Tiara, bisa dibikin nggak karuan gara-gara ulah dia. 
Lo nggak kenal gue?! Tsk, lo hidup di bawah batu ya? Udah deh, baca aja kalo begitu. Percuma dong gue ngomong belibet dari tadi.
Apa? Udah tau endingnya? Bodo amat! Terus ngapain lo baca sampe sini!
- Tiara Kusumajaya
All Rights Reserved
Sign up to add Clichè to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
THE CLIMB [Completed] by prlstuvwxyz
8 parts Complete
Cerita diprivate acak biar gak diacak-acakin. Follow dulu kalo mau baca secara lengkap (Humor-Teenfiction) "ngakak terus daritadi" "ceritanya mulai bikin baper euy, ada cerita yang relate banget lagi sama aku" "gue baper kadang ketawa kadang nangis, kadang dibilang mama 'kamu kenapa sih?' atau ga 'kamu chatan sama pacar ya?' padahal ga punya" "ya allah nyesek amat ya jadi lu" "ga tau harus tawa atau ikut sedih" "boljug caption ig" "gue yakin 100% yang buat cerita ini otaknya rada geser juga" "gue ga berenti ngakak kalo alip ngomong" "deg-deg an nih, kalo gue di posisi mereka" "jadi pengen kesitu" "kok lucu sih thor, gue ketawa mulu kalo baca story lu" "gue sedih sambil ngakak kayak orgil" "nah iya gue juga bingung kasih tau dong thor" Tentang Alyviah yang kepergok calon gebetan, sedang 'Bersolo Karir' di depan kipas angin ruang tamu rumahnya. Dan ketika Alyviah sedang melangsungkan 'Konser Tunggal' di dalam kamarnya, lagi-lagi ia kepergok. Misi tersulit Alyviah cuma satu, melelehkan es batu berjalan seperti Rafka si 'Anak Gunung'. Seperti kalian ketahui, karakter Anak Mapala atau Anak Gunung biasanya lebih mementingkan 'Dunia Alam' nya, ingin bebas, tidak mau terikat dengan apapun, tidak suka peraturan, dan berbagai karakter lainnya. Ya memang sih, Anak Mapala juga jadi incaran cewek-cewek di kampus karena mereka adalah sosok petualang. Kemungkinan perjuangan Alyviah akan seperti pendakian. Medannya terjal dan membuat kelelahan karena miring beberapa puluh derajat, tidak lurus, kadang licin, terjungkal, tersungkur, dan terjatuh. Namun, apakah akhir perjalanan Alyviah akan mendapati pemandangan yang indah? Terselip juga cerita tentang pendakian, ada beberapa gunung yang akan ditaklukkan. Mari mendaki---tertawa, sedih, kesal, kecewa, marah, baper bersama!
You may also like
Slide 1 of 10
Gadis Tteokbokki & Cowok Mochaccino (DITERBITKAN) cover
Oneng & O'on cover
Reynand & Joya | END cover
|𝙰𝙻𝚅𝙸𝙰𝙽 𝚄𝙽𝚃𝚄𝙺 𝙰𝙻𝚅𝙸𝙽𝙾| cover
[Bukan] Couple Goals [SUDAH TERBIT] cover
BAD GIRL OR GOOD GIRL? cover
Evanescent [SAKUATSU] [End] cover
(BL)-STRANGERS RELATIONSHIP- [[ END ]] cover
THE CLIMB [Completed] cover
obsessed (nagireo) cover

Gadis Tteokbokki & Cowok Mochaccino (DITERBITKAN)

14 parts Complete

SEGERA DITERBITKAN Sebenarnya ini adalah idenya Liaa. Entah apa yang merasuki otaknya kali ini, sehingga memintaku untuk menulis. Aku tidak pandai merangkai kata-kata, apalagi menyelesaikan suatu cerita. Tidak seperti Liaa yang sangat menikmati saat-saat merangkai setiap paragraf dalam mengembangkan idenya. Bersenandika, mengolah diksi, menulis berbagai tema, dan menuntut pancaindra agar lebih peka. Bila satu paragraf saja membuatku termenung berlama-lama, apalagi satu novel yang sampai beratus-ratus halaman tebalnya. Aku bisa gila, Liaa. Namun, gadisku yang cerewet dan berambisi besar itu pasti akan memprotes, "Kamu pasti bisa, kok, jangan pesimis, deh! Belum apa-apa udah ngeluh. Nulis itu gampang, cuma kamunya aja yang gak mau usaha!" Begitulah Liaa, dia 'illfeel' dengan orang yang angkat tangan sebelum berjuang. Alih-alih memotivasi, malah muncrat juga omelannya. "Iya, Liaa. Jangan ngambek, aku cium, nih!" Ancamanku membuat pipinya seketika memerah bak kepiting rebus. Aku sangat buruk dalam mengembangkan ide cerita. Jauh dibanding Liaa yang bisa menyelesaikan dua novel sekaligus. Ya, novel-novel itu adalah kisah kami yang dia tulis. Tugasku cukup diam dan jangan membuatnya marah. Jika tidak, Liaa akan berhenti menulis dan mengomel seperti ibu-ibu kostan. Karena sejatinya waktu terbaik untuk menulis adalah 'mood' yang baik.