Di musim panas tiga minggu yang lalu, Min Kara hanya mampu menghela napas panjang saat sang Ibu mengatakan bahwa Ia akan menikahi seorang duda muda dengan anak satu. Sekeras apapun Kara menolak, namun sebuah keputusan mutlak tetap berada di tangan sang Ibu. Hingga pada puncaknya di penghujung musim gugur, Min Kara menemukan sesosok ayah baru berdiri di ambang pintu, dengan senyum yang mengembang lebar dan sebuah ajakan untuk pulang ke sebuah tempat yang Kara sebut; rumah baru.