"Cinta itu tidak lebih dari rasa sakit yang menjelma jadi trauma." Itulah yang ia katakan padaku saat awal pertemuan kami. Pria aneh yang terus menunduk, tak berani menatap lawan bicaranya. Rasanya lucu jika kuingat lagi. Fakta bahwa kini kami tengah menapaki jalan yang sama untuk tujuan berbeda. Ia dengan membawa harapan akan sembuh dari trauma masa lalunya, sedang aku yang tengah berupaya melupakan cinta sepihak yang telah mengurungku nyaris lima tahun belakangan. "Apa yang kau sukai dari bagian kecil diriku?" - Namjoon. "Kau yang tersenyum saat menemukan katak kecil di taman sore itu." - Ji Eun.