Will be Happy Ending (Revisi Dulu Baru Lanjut)

#11 July 2020

Siluet tubuh mungil yang mengalihkan atensi ku perlahan mendekat. Kaki pendek dan tangan mungilnya terulur di depan wajah ku. Awalnya diri ini ingin menolak namun sinar kebahagiaan dan ceria terbit di wajahnya bagaikan ukiran duplikat wajah bidadari penjaga bianglala di kala senja.

Sosok ceria nan elegan itu menggenggam erat tangan ku, perasaan hangat seketika menjalar di sekujur tubuhku. Senyum perlahan terukir di wajah ku, yang tak akan ku sangka akan terbit kembali setelah kehilangan orang yang aku sayangi.

Namun, tangan yang hangat itu hanya sebentar singgah untuk menggenggam. Tanpa alasan ia pergi meninggalkan diri ini yang perlahan mengerti akan rasa nyaman dan kebahagiaan. Tidak ada secercah harapan yang muncul kembali di hidup ku setelah kepergian dirinya, katakan saja aku mengutuk dunia ini yang tega-teganya memberi kebahagiaan tapi dengan sekejap kebahagiaan itu kembali musnah.

Luka lama terbuka kembali, seiring menapaki kaki di dunia kejam yang menganut hukum rimba.

' Yang kuat dialah pemenangnya,'