Story of Feanne
Hai, nama gue, Feanne Anderson. Nama gue rada bule ya? Banyak yang bilang kayak begitu. Mama gue adalah single mom. Dia hamil, dihamilin sama lelaki brengsek yang gak ngerti tanggung jawab. Mama bilang, kalau gue gak boleh benci Papa. Mama selalu bilang sejak kecil, kalau Papa sibuk kerja. Jadi, dia gak pernah ada, untuk Mama atupun gue. Ketika SMP, gue baru tahu kalau ternyata Mama hamil gue diluar nikah. Dan, saat itu gue terpuruk banget. Kata Mama, gue gak boleh benci Papa. Karena dia gue ada. Ah, sial kenapa Mama selalu bela laki laki itu? Laki laki yang padahal gak tahu dimana keberadaannya. Sekarang, gue udah SMA kelas 1. Di SMA Citra Bangsa, Mama nyuruh gue masuk kesana, dan gue nurut aja. Mama harusnya ngebuang gue sejak dulu. Gue ini anak perempuan yang rada laki. Dari gaya nyampe sifat plus sikap. Bukan cuma itu, temen temen gue kagak ada yang cewek, cowok semua.
Awalnya, temen cewek sekelas pernah bilang, "sekali kali belajar dandan." Gue langsung geleng geleng. Make bedak aja bisa ketebelan, apalagi make apa itu namanya, make up? Aduh, nyerah gue. Gue pernah dua kali dikeluarin dari sekolah, karena jahiliyah gue dan temen temen. Kita sering maen bareng, nongkrong bareng, jalan bareng. Mama pernah negur, "jangan terlalu dekat sama laki laki." Dan, akhirnya gue tahu kenapa.
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.