The eyes of the moon in the afternoon
  • Reads 2
  • Votes 0
  • Parts 2
  • Reads 2
  • Votes 0
  • Parts 2
Ongoing, First published Jul 12, 2020
Persahabatan yang dibumbui dengan cinta segitiga. 

Cinta berkedok sahabat , begitula umpatan untuk cerita ini

Di sore hari saat pulang sekolah Bulan menerima dua perlakukan yang berbeda dari kedua sahabatnya. 

Fino yang duduk dihadapan bulan, menatapnya mencuri curi pandang dengan mata karismatiknya ,bahkan tak jarang mata mereka saling bertatap tatapan, perlakuan care yang diberikan Fino membuat hati bulan luluh pada sahabatnya. 

Disisi lain ada  Nico, dengan perlakuan romantisnya, dan senyuman mautnya juga mampu melelehkan hati bulan. 
Namun Perlakukan yang diberikan Nico selalu menentang pikirannya walaupun hati menyukainya. 

Bulan menyukai keduanya, namun memiliki perasaan lebih ke Nico yang nyatanya sudah memiliki pacar. Bagaimana tidak mereka sekelas . Tak jarang menghabiskan waktu berdua keluar dengan beralasan tugas sekolah / membeli peralatan kelas dll.  

Tapi Nico remaja yang terjabak dengan dua cinta dari kedua perempuan yang ia cintai namun ia tidak tau siapa gadis yang benar benar dicintainya, ia bingung untuk memilih keduanya. 

Eitsss tapi mereka ga hanya bertiga loh ada ketiga tokoh lagi yang pastinya juga seru mengisi cerita cerita ini.
All Rights Reserved
Sign up to add The eyes of the moon in the afternoon to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Kaesar cover
My Maid 21+ cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
 ARGALA cover
Lauhul Mahfudz  cover
Om Rony cover
My Little Angel  cover
I'm Alexa cover
VIENNO LAKARSYA cover
FIX YOU cover

Kaesar

33 parts Ongoing

Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal. "Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak. "Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi." Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.