[💀Resmi terbit di Cabaca.id setiap hari minggu.💀]
Blurb Mistis Rimak (Buku 1) :
Lima anak-anak pendaki gunung bernama Doni, Renata, Anita, Bayu, dan Roy berencana mengunjungi Mistis Rimak (hutan mistis) di Kalimantan Barat setelah mendengar rumor mitos keberadaan makhluk hitam abadi yang bersemayam di dalam gua hutan. Setibanya di sana, tak hanya berkunjung, namun Bayu dan Roy nekat mencuri patung-patung keramat sampai dibawa kabur ke Jakarta untuk dijual kepada boss mafia.
Setelah pulang ke Jakarta, mereka mulai dihantui, sampai terjadi malapetaka kematian bagi ketiga orang di antara mereka. Saat giliran Renata yang didatangi oleh sosok hitam itu, semenjak itulah dirinya tersadar ada akar sejarah yang menghubungkannya dengan semua peristiwa tragis yang menimpa teman-temannya itu. Dan pada akhirnya, mitos legenda Mistis Rimak tak hanya sekedar tentang patung-patung keramat berisi ruh nenek moyang keluarga Mantikei, namun juga tentang cinta dan warisan ilmu yang abadi.
Blurb Mistis Kuncen (Buku 2) :
Sejak ilmu Parang Irang tertanam di tubuh Renata Kusuma, hidupnya luntang-lantung. Apalagi makhluk hitam dari gua batu Mistis Rimak terus menghantuinya. Ia baru menemukan makna hidup lagi setelah pulang kampung ke Solo. Renata dikejutkan dengan warisan kunci kuno dari mendiang ibunya. Tak disangka, ibunya dulu kuncen yang menjaga pusaka-pusaka keramat milik keraton. Termasuk keberadaan misterius keris Nogososro yang diincar makhluk hitam itu.
Tiba-tiba ia mencondongkan badan dan mencium bibirku. Astaga! Aku hendak bilang astagfirullah sebenarnya, tapi mengingat bahwa setelahnya aku bukannya menolak tapi malah menginginkannya lagi karena penasaran, jadi dari pada tobatku jadi tobat sambal yang__aku bertobat di mulut tapi di hati berkata lain__, mending aku ber-astaga ria yang tak ada sangkut pautnya dengan pertobatan.
"Kamu ngapain Dim?"
"Cium! Praktik ngeluarin hormon oksitosin"-- Enteng sekali dia berbicara -- "ya kan learning by doing." Lanjutnya lagi.
***
Juniel, ukhti yang anti pacaran, berjilbab panjang menutup dada, dengan pakaian longgar namun tidak seperti ibu-ibu yasinan, punya banyak sahabat cowok tapi nggak pernah cinlok, berpikiran logis tanpa mengedepankan perasaan, rupanya bisa khilaf karena seorang cowok kemayu yang awalnya ia sangka sebagai gay.
Bagaimana Juniel mengatasi perasaannya? Bagaimana nasib jilbab panjangnya? Apa yang ia pikirkan setelah semua hal terlanjur yang ia lakukan?
Yuk, ikuti cerita Juniel. Dia akan ceritain pengalaman masa KKN nya yang bikin dia pingin membanting meja kalau ingat tetang kebodohan masa lalunya.