Syaima, gadis bercadar yang sudah hafal Al-Qur'an itu kembali menjalankan studinya di UNS. Dan di situlah awal pertemuannya dengan Fathan. Lelaki yang sangat di bencinya. Namun, pernah pula mengisi hatinya. "Kenapa Anti benci banget sama Ana?" tanya Fathan. "Masih tanya kenapa? Apa Antum lupa gimana bahasa Antum waktu nanggapi chat ana? Antum nggak tau hancurnya perasaan Ana waktu Antum merendahkan ana gitu aja!" gertak Syaima. Fathan tak berhenti berusaha meminta maaf. Ia sadar bahwa ia sudah jatuh hati pada Syaima. Sejak pertama bertemu, rasa kagumnya di kala melihat anggunnya Syaima selalu membuatnya melafazkan kalimat Allah. Namun, Syaima seakan enggan untuk memaafkannya hingga membuat Fathan nyaris menyerah. Sampai pada akhirnya, Farhan, kawannya yang sudah lama mengenal Syaima pun mengajaknya untuk berubah. "Usaha Ente minta maaf itu kesannya kaya ngejar-ngejar, Than," jelas Farhan. Fathan hanya menunduk kala itu. "Kita temui Abah Ammar. Berubah, Bro. Ane tau Ente rajin sholat, rajin ngaji, tapi masa lalu ente perlu diperbaiki. Hijrah, Bro. Insyaa Allah Ima bisa maafin Ente." Lambat laun Fathan mulai berubah. Sampai akhirnya ia berani memulai jalan dakwah dan mendapat panggilan sana-sini untuk menebar ilmu. Lantas bagaimana kisah Syaima selanjutnya? Akankah Syaima mampu memaafkan Fathan? dan mungkinkah mereka akan berjodoh?