Rhea menggerakkan tangannya dengan perlahan. Menyentuh dada bidang milik Darel. Pria yang sedang berada di depannya itu tersenyum samar. Rhea balas tersenyum, menggerakkan bibirnya dengan sensual sambil menatap tepat di mata tajam milik pria itu. Napas hangat menyapu wajahnya dengan perlahan. Sama, mereka berdua sama-sama terbakar dengan suasana yang ada. Kecupan basah mendarat di leher Rhea. Membuat wanita itu kembali mendongakkan kepalanya. Menikmati apa yang dilakukan oleh Darel pada tubuhnya. Bukan hanya sekedar mengecup, pria itu bahkan menghisapnya perlahan. Membuat darahnya berdesir dengan getaran yang menyenangkan. Rhea menginginkan lebih dari ini! Darel menyentuh punggung Rhea. Tangan besarnya mengusap perlahan. Membuat Rhea tidak bisa lagi menahan dirinya. Tidak, jika memang harus terbakar, maka malam ini mereka akan merasakannya. Rhea tidak akan melepaskan pria itu begitu saja. "Aku sudah memiliki istri" Bisikan itu terdengar samar di telinga Rhea. Sejujurnya Rhea juga sudah mengetahui status pria itu. Darel memang sudah beristri. Bahkan istrinya sedang mengandung saat ini. Tapi, bukankah Rhea memang seorang pendosa yang kotor? Rhea tersenyum sekilas. Menunjukkan betapa menggoda dirinya saat ini. Tidak, Darel tidak akan bisa menolak godaan sebesar ini. "Aku tidak peduli.." Sesaat setelah mengatakan kalimat itu Rhea kembali mendekatkan dirinya. Melumat bibir tebal milik pria yang sekarang memeluknya erat. Tangan pria itu menarik pinggang ramping miliknya dengan pelan. Menghapus segala jarak yang ada. Membuat tubuh mereka seakan menyatu.. Jadi.. bukankah ini adalah malam yang sempurna untuk membuat sebuah dosa kotor yang lain?