___________________________ Aeera melangkah mendekati Mamanya yang berbaring dilantai, saat berada didekat tubuh itu dirinya melihat mata yang biasanya memberinya sorot teduh itu sekarang sudah terpejam dengan tenang. Seketika tubuh Aeera luluh ke lantai, seperkian detik dia hanya diam dengan pandangan kosong menatap jasad Mamanya. Entah mengapa semuanya sulit dipercaya. Setetes air mata turun menyusuri pipi dan disusul dengan tetesan lainya, semakin lama tangisan itu berubah menjadi raungan yang menyedihkan membuat siapa saja yang mendengarnya merasakan kesedihan yang dialaminya. ----------------------- Note : Baca aja dulu tiga atau empat part, pasti kalian langsung suka. 15/02/21All Rights Reserved