Gayatri bilang, aku adalah anak istimewa. Padahal, ia tak berani mengatakan kalau aku ini sosiopat. "Kau itu istimewa, spesial, sayang!" Aku muak. -Nala
.
.
"Menurutmu, apa itu cinta?" Untuk kedua kalinya, ia bertemu dengan hal yang sama tanpa tahu apakah akan hilang atau akan tetap ada. "Cinta? Entahlah. Jangan jatuh cinta padaku. Aku bukan perempuan normal. Aku tidak normal," Nala menjawab dengah penuh keteguhan. Ia tak mampu melihat wajah itu. "Kau mau menikah denganku?". Nala terpaksa memutar kedua bola matanya untuk menatap laki-laki itu. Ia berbisik pelan pada dirinya untuk tetap sehat dan tidak mati begitu cepat. "Kau mau membunuhku?".