Story cover for Kisah Jelang Malam by rianda_rahmad
Kisah Jelang Malam
  • WpView
    Reads 395
  • WpVote
    Votes 43
  • WpPart
    Parts 19
  • WpView
    Reads 395
  • WpVote
    Votes 43
  • WpPart
    Parts 19
Ongoing, First published Jul 16, 2020
Hati- hati. Bisa bikin baper pake banget !
Baca coba...
   
      Dalam buku "Kisah Jelang Malam" ini pembaca akan disuguhkan puisi-puisi dengan unsur intrinsik dan ekstrinsik, tentunya menggunakan majas, irama dan diksi yang beragam. Puisi terdiri atas berbagai aspek yang melibatkan kayanya perasaan dalam berlayar di laut kehidupan ini. Menariknya, puisi tersebut terlepas dari ke-kakuan tema. Pastinya buku ini sebagai suatu hiburan ataupun referensi yang layak untuk pembaca sekalian.
      Seperti judulnya "Kisah Jelang Malam", buku ini adalah sebagai jejak-jejak tulisanku dalam berpuisi, sajak dan syair yang menjadi kisah (terkhusus bagi diri sendiri) pada masa malam kelak, yang senantiasa menanti. 

Semoga apa-apa  yang saya tulis terdapat kebaikan/manfaat, sekiranya tidak,
maka maafkan saya.
Untuk itu, ada pesan kepada pembaca;
"Petik yang baik, tinggalkan yang buruk"

Adapun semua puisi yang terdapat dalam buku ini adalah hasil/karangan penulis (Rianda Rahmad), sehingga-nya tidak mengandung unsur plagiat/pembajakan.

Mohon bantu dalam proses pengembangannya, dengan cara read,follow, vote dan coment

Terimakasih pake banyak :)

Tertanda : Rianda Rahmad
All Rights Reserved
Sign up to add Kisah Jelang Malam to your library and receive updates
or
#933puisicinta
Content Guidelines
You may also like
KIDUNG JAYANEGARA: Nyanyian Jiwa yang Belum Usai by among_inkrainclouds
25 parts Ongoing
"Engkau adalah kidung yang tak sempat kuselesaikan. Di antara tahta yang runtuh dan janji yang belum sempat terucap, Engkaulah istana yang tak bisa kutaklukkan" Mimpi-mimpi itu datang seperti nyanyian dari waktu ke waktu bak mimpi buruk. Langkah kaki di lorong batu purba, darah demi tahta, dan suara seorang raja yang tak pernah dilupakan sejarah, meski namanya dikubur dalam aib dan pengkhianatan. Maharani Apsari tak tahu bahwa hidupnya membawa kelanjutan dari kisah yang belum selesai. Dan Aru sejarawan muda yang hidup dengan luka dalam sunyi membawanya pada pusaran rahasia yang lebih tua dari dirinya sendiri. Di balik barisan naskah lontar yang nyaris hancur, Di antara bisikan kidung kuno dan tempat suci yang tersembunyi, terungkap kenyataan bahwa mereka tak hanya terikat oleh mimpi tetapi oleh darah, kutukan, dan cinta yang pernah dipersembahkan kepada takdir. Satu demi satu, topeng sejarah terlepas. Namun tak semua ingin kebenaran bangkit. Musuh dari masa lalu telah menunggu kebangkitan ini. Darah kembali diburu dan cinta yang belum selesai harus memilih: Mengulang takdir yang sama atau menyelesaikan nyanyian jiwa yang telah terputus berabad lalu. Disclaimer : Cerita ini merupakan fiksi sejarah yang menggunakan nama tokoh sejarah saja. Untuk bukti sejarah, sifat dan karakter tokoh, serta tempat atau temuan tidak dapat dijadikan sebagai sumber penelitian atau acuan karena semua itu hanyalah sebatas kreatifitas penulis saja. Karya ini hanya diterbitkan di Wattpad. Jika ada karya dengan kemiripan alur, tokoh dan judul yang sama maka itu adalah plagiat. Selamat Membaca... #1 Pemberontak 16-11-2025
Lembut Seperti Doa by FarelArizto
53 parts Complete Mature
> "Ini bukan tentang cinta yang penuh drama, tapi tentang tenangnya mencintai seorang perempuan yang membuat dunia serasa melambat, setiap kali ia tersenyum. Tentang lelaki biasa, yang jatuh hati bukan karena ingin memiliki, tapi karena ingin menjaga cara Tuhan menciptakan kelembutan." > Dalam buku ini, kamu akan diajak masuk ke hati yang sedang mencintai, tidak dengan gegap gempita, tapi dengan rasa yang diam-diam tumbuh, mengakar dalam, dan tidak pernah ingin pergi. > Ini kisah tentang mencintai seorang wanita yang begitu cantik dan lemah lembut- hingga dunia terasa lebih indah hanya karena ia ada. --- --- Quotes Pembuka "Cinta bukan hanya soal memiliki, tetapi tentang mendoakan dalam diam, menjaga dalam jauh, dan mencintai dalam segala bentuk keheningan." --- Dedikasi Untuk perempuan yang kusebut dalam setiap doaku, yang membuat malamku bersinar lebih lembut, dan hidupku terasa lebih utuh --- Ucapan Terima Kasih Aku ingin berterima kasih kepada Tuhan, yang menghadirkan cinta seindah ini ke dalam hidupku. Untuk perempuan yang menjadi alasan mengapa setiap kata lahir dari ketulusan: kau adalah hujan paling syahdu yang pernah aku doakan. Terima kasih juga untuk diriku sendiri, yang mau tetap percaya pada kekuatan cinta, bahkan di saat dunia terasa sunyi. Untuk kamu yang membaca buku ini - semoga hatimu merasakan hangatnya cinta yang tak harus sempurna untuk disebut abadi. --- Tentang Penulis seorang penulis yang percaya bahwa kata-kata bisa menjadi rumah bagi perasaan yang paling sunyi. Melalui setiap huruf dan kalimat, ia mencoba mengabadikan rasa rindu, bahagia, dan harapan yang seringkali sulit diucapkan. "Lembut Seperti Doa" adalah karya yang lahir dari perjalanan hatinya - sebuah surat cinta untuk seseorang yang ia kagumi dengan segenap jiwa. ---
Aksara Tak Bertuan  by cahayakamila24
25 parts Complete
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
You may also like
Slide 1 of 10
Selepas Senja Pergi cover
baby boy cover
Tenggelam Dalam Rindu  cover
Gus Abizar  cover
KIDUNG JAYANEGARA: Nyanyian Jiwa yang Belum Usai cover
Lembut Seperti Doa cover
Kamu Milikku (Tamat) cover
BERANDA GIRINDRA cover
Aksara Tak Bertuan  cover
ZEEDIEN  [End] cover

Selepas Senja Pergi

19 parts Complete

Ardika dan Amira adalah dua orang yang bertemu di antara kebetulan-kebetulan kecil-sebuah kertas yang terbuang, sebuah sapaan sederhana di taman kampus. Tidak ada yang tahu bahwa pertemuan itu akan membawa mereka pada kisah yang lebih panjang dari sekadar percakapan ringan di bangku taman. Sampai Ardika akhirnya mengerti. Bahwa cinta tidak diukur dari seberapa lama seseorang tinggal, tapi dari bagaimana ia tetap hidup, bahkan setelah senja pergi. ... Di persimpangan jalan, Ardika berhenti. Menatap langit yang bersih tanpa awan, hanya bintang-bintang yang berkelip kecil, seolah mengamati langkahnya dari jauh. Ia tersenyum, lalu menutup matanya perlahan. "Cinta itu tidak menunggu untuk dimiliki," bisiknya kepada malam. "Ia hanya ingin dirayakan, meski pada akhirnya ia harus pergi." Sejenak ia diam, membiarkan hatinya yang bicara. "Aku menulis namamu di antara bintang-bintang, supaya aku tahu ke mana harus menatap ketika rindu. Aku bisikkan namamu kepada angin, supaya ia membawanya ke mana pun aku pergi. Aku simpan suaramu dalam detak jantungku, supaya aku bisa mendengarmu. Dan aku akan selalu mencintaimu, seperti angin mencintai laut, seperti malam mencintai bintang, tanpa perlu bertanya kapan harus berhenti, bahkan Selepas Senja Pergi."