NoRen | [fluff] [slight angst] [hurt comfort]
COVID-19 sedang mewabah, memaksa seluruh negara menutup perbatasan, memaksa warganya tetap tinggal di rumah, memaksa orang-orang untuk sebisa mungkin menjaga kebersihan dan kesehatan. Hal yang sama berlaku pada Renjun, ia harus melewati kuliah daring di rumah bersama sang housemate, Lee Jeno.
Bukan hanya kuliah daring, mau tak mau, suka tak suka, mereka akan melewati banyak hal di rumah selama masa pandemi, berbagai emosi, berbagai rasa, dan berbagai masalah akan mereka lewati, bersama-sama.
"....Amerta berarti abadi, sama seperti takdir tuhan untuk Renjun"
"Pa? Renjun mau makan malem bareng papa lagi boleh?"
Menceritakan kepahitan hidup yang ditakdirkan pada Huang Renjun, putra haram dari sang ayah membuat Renjun harus merasakan pahitnya hidup. Ketika orang-orang di lingkungan sekolahnya iri dengan kemewahan yang mereka lihat dari seorang Renjun, Renjun malah meng-irikan sebuah keluarga harmonis seperti sahabatnya. Dan lagi, Renjun harus menyiapkan hatinya dan mulai menentang takdir dengan mencintai seorang gadis muslim berkebutuhan khusus. Asmara, keluarga, persahabatan, keadilan, semuanya berbaur menjadi satu menciptakan sebuah cerita abadi.
"Renjun itu sempurna untuk menjadi seorang anak, tapi Tuhan menempatkan Renjun di keluarga yang salah" -Haechan
"Jika kamu lelah, maka kamu harus bertemu dengan Renjun karna dia akan mengajarimu apa lelah yang sebenarnya" - Jaemin
"Renjun? Dia punya sejuta kesempurnaan namun di pandang menjadi beban" -Jeno
"Renjun melawan semesta dengan mencintai gadis muslim seperti Sia" -Jisung
"Dia pembenci banyak uang haha" -Chenle
"............." -Sia
"Siwoo gua suka sama lo" -Nara
A story by @filiananur_