Ingin beristirahat setelah menyelesaikan enam tahun pendidikan kedokteran yang melelahkan, Keira Naditya berencana untuk solo traveling ke Busan dan Seoul, dua kota yang sangat terkenal tetapi belum pernah dikunjunginya. Tak hanya sekedar untuk bersenang-senang dan bertemu dengan teman baru, ia berharap perjalanan ini bisa memberikanya sedikit waktu untuk menjernihkan pikiran, menyusun rencana masa depannya, dan kembali menemukan jati dirinya. Namun ia tak pernah menyangka bahwa perjalanan di musim semi yang singkat ini akan mempertemukannya dengan seseorang yang kelak menjadi penting baginya. Jonathan Kim, pemuda keturunan Korea yang menghabiskan setengah masa hidupnya di New York, percaya bahwa berpacaran hanyalah aktivitas yang membuang-buang waktu jika dilakukan sebelum usia 30-an. Ia tak pernah menduga bahwa perjalanan akhir pekan ke Busan bersama kakak perempuan dan iparnya akan mempertemukannya dengan Keira, sosok mungil yang mampu memberikan perubahan besar terhadap perspektifnya terhadap wanita dan cinta.