BTS
  • Reads 153
  • Votes 117
  • Parts 20
  • Reads 153
  • Votes 117
  • Parts 20
Ongoing, First published Jul 18, 2020
"Bangtan kamu itu nyata, tapi kamu tidak ada disamping ku. Kamu hanya seorang pendengar dan aku hanya seorang pencerita. Bercerita itu obat, hebatkan? Satu cerita, untuk obati dua orang, sipencerita dan sipendengar."

Bangtan terimakasih sudah lahir ke dunia ini :')
All Rights Reserved
Sign up to add BTS to your library and receive updates
or
#244armybts
Content Guidelines
You may also like
Aksara Tak Bertuan  by cahayakamila24
21 parts Ongoing
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
You may also like
Slide 1 of 10
Chrono Shutdown  cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
Traveling To Your Heart✈️ cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
We Are The Same [On Going] cover
Lightshadow  cover
Aksara Tak Bertuan  cover
1460 DAY : WITH YOU [End] cover
SYAKASA cover
Sajak Senja cover

Chrono Shutdown

3 parts Ongoing

Di kota futuristik bernama Nox, sebuah metropolis canggih yang dipenuhi dengan teknologi mutakhir dan kecerdasan buatan yang mengatur hampir setiap aspek kehidupan. Namun, pada suatu malam yang tampaknya biasa, tiba-tiba mengalami kegagalan total. Semua sistem berhenti bekerja, lampu kota padam, robot robot yang melayang jatuh, dan yang paling aneh adalah waktu seolah berhenti bagi sebagian besar penduduknya. Saat mereka menjelajahi kota yang membeku, mereka mulai menemukan petunjuk aneh: pesan-pesan tersembunyi di layar yang seharusnya mati, suara-suara dari frekuensi radio misterius, dan jejak sistem yang tampaknya telah dimanipulasi dari dalam. Dengan setiap langkah, mereka mendekati kebenaran yang mengejutkan, apakah benar-benar gagal? Ataukah ada sesuatu yang lebih besar yang sedang terjadi di balik layar? Dalam perjalanan ini, mereka harus menghadapi ancaman dari entitas digital yang hidup dalam sistem, teknologi yang berbalik melawan mereka, dan rahasia kelam tentang bagaimana Nox sebenarnya beroperasi. "Chrono Shutdown" adalah kisah tentang persahabatan, keberanian, dan eksplorasi di dunia di mana manusia menjadi terlalu bergantung pada teknologi dan tentang bagaimana sekelompok remaja mencoba menemukan harapan di tengah kehancuran digital.