3 parts Ongoing Pada awal abad ke-20, masyarakat diguncang oleh sebuah peristiwa kelam yang tak pernah terpecahkan-Proyek Rahasia: 1915. Tujuh tokoh penting dalam sejarah Korea menghilang tanpa jejak, dua di antaranya ditemukan tewas dengan cara yang tak dapat dijelaskan.
Di tengah bayang-bayang kolonialisme, rakyat hanya bisa membisu. Kasus ini ditutup rapat, seolah tak pernah ada. Arsip resmi lenyap, dokumen-dokumen dihancurkan, dan nama-nama para pejuang kemerdekaan menguap dari sejarah. Sebuah kebenaran dikubur paksa oleh tangan-tangan tak terlihat.
Satu abad berlalu. Jepang akhirnya jatuh, menyerah tanpa syarat pada 2 September 1945 setelah kehancuran Hiroshima dan Nagasaki. Namun, bagi Korea, kebebasan yang didambakan tak datang utuh. Negeri ini terbelah, menjadi dua kutub yang saling bertolak belakang-Korea Utara di bawah pengaruh Uni Soviet, dan Korea Selatan bersama Amerika Serikat. Perang Korea (1950-1953) hanya memperdalam jurang perpecahan yang hingga kini tak tersambung kembali.
Apakah sejarah telah berakhir? Tidak. Puluhan tahun berlalu, sejarah masih tersembunyi karena dibungkam paksa oleh tangan-tangan yang berkuasa. Namun, tidak selamanya sejarah akan tetap terkubur, bukan?