Langkah yang tak pasti membuatku ingin berhenti, meski rasanya mustahil untuk memulainya lagi dari awal. Siapa sangka hal yang dulu sangatku Perjuangkan dan terasa sangat mudah justru sekarang berbalik arah menjadi begitu berat, teman yang kuharapkan dapat memberiku sebuah semangat justru patah sebelumku bergantung. Tuhan memang adil, disaat seperti ini maka datang seseorang yang tak terduga mengulurkan tanganya meski dia sendiri merasa goyah menampung 2 beban sekaligus.
Datang dari hal yang menyakitkan membuat kami menjadi lebih sensitive dalam menghadapi berbagai hal, pernikahan yang hanya dihadiri seorang penghulu, ayahku dan 2 orang saksi membuat segalanya terasa sepi, bukan karena tidak medapat restu, tapi sepertinya mereka enggan bersusah susah mengurus kami 2 orang yang bukanlah siapa-siapa sementara mereka beralasan sibuk dengan urusan masing-masing bahkan yang lebih kejam sehari sesudah peristiwa penting hidupku berdering hanphone yang malah pura pura bertanya. Yu acaranya ka