𝙙𝙖𝙣𝙙𝙚𝙡𝙞𝙤𝙣 | Bong Jaehyun
  • Reads 689
  • Votes 74
  • Parts 7
  • Reads 689
  • Votes 74
  • Parts 7
Ongoing, First published Jul 19, 2020
"𝐀𝐤𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐢𝐤𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫 𝐚𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐢𝐧𝐲𝐚, 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐚𝐭𝐚 '𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚' 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤𝐤𝐮. 𝐀𝐤𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐫𝐚𝐡, 𝐭𝐨𝐡 𝐚𝐤𝐮 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐢𝐧𝐲𝐚."



                   。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。

𝘣𝘰𝘯𝘨 𝘫𝘢𝘦𝘩𝘺𝘶𝘯 𝘨𝘰𝘭𝘥𝘦𝘯 𝘤𝘩𝘪𝘭𝘥 
𝘭𝘰𝘤𝘢𝘭 𝘢𝘶
All Rights Reserved
Sign up to add 𝙙𝙖𝙣𝙙𝙚𝙡𝙞𝙤𝙣 | Bong Jaehyun to your library and receive updates
or
#43choibomin
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
BABY CHANIE cover
Kesayangan Bunda cover
Rafa [End💗] cover
Dosa Ku cover
The Best Of Miracle cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
After Graduation cover
antagonis wife [PO] cover
He Fell First and She Never Fell? cover

𝐒oerabaja, 1730

39 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.