π‹πŽπ•π„ πƒπ„π’π“πˆππ˜ (𝐄𝐍𝐃) βœ“
  • Reads 2,283
  • Votes 935
  • Parts 28
  • Reads 2,283
  • Votes 935
  • Parts 28
Complete, First published Jul 19, 2020
Kim Eunha adalah gadis yang buruk rupa alias jelek, sebenarnya tidak jelek dan justru sebaliknya. Cuman ada hal kecil yang harus di sembunyikan dengan merubah penampilannya.

KiraΒ² readers pada kepo gk ya??kenapa alasannya Eunha dandan jadi jelekπŸ€”

Lalu Eunha bertemu seseorang yang mau menerima dia apa adanya yaitu Lai Guanlin walau awalnya ngeselin.

.
.
.


Kalian yg pada penasaran langsung read aja yessπŸ˜‰ 

.
.
.


Eitss,,,tapi tolong follow aku dulu ya gessπŸ˜…
Maklumlah, sepi followers akutuhπŸ˜ͺ
Gak follow yo rapopo penting voment-nya😁

#LOVE DESTINY
#GuanlinπŸ’–Eunha
#FirstStory
#Bahasa sesukanya authorπŸ˜…
All Rights Reserved
Sign up to add π‹πŽπ•π„ πƒπ„π’π“πˆππ˜ (𝐄𝐍𝐃) βœ“ to your library and receive updates
or
#336beautiful
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Dosa Ku cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
Stars Behind the Darkness (End) cover
After Graduation cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Kesayangan Bunda cover
He Fell First and She Never Fell? cover
antagonis wife [TERBIT] cover
Fiction -sungjakeβœ” cover

Dosa Ku

60 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.