Tasya ingin pergi entah kemana tapi ia tak ingin disini lagi. Kota kelahirannya yang mana malah membuatnya merasa mati. Teman, Orang tua bahkan siapapun itu tak pernah menganggapnya. Seakan ia tak pernah lahir dan hadir di antara mereka. Seakan ia hanya hadir sebagai nama tanpa raga yang dapat terlihat. Muak, kesal, sedih selalu bertamu pada hatinya. Karna apa? pintu hatinya selalu terbuka untuk mereka seakan mereka adalah teman baginya dikala sendiri menemaninya. ⚠JIKA TERDAPAT KEMIRIPAN CAST, ALUR ATAU PERISTIWA ITU HANYA KETIDAKSENGAJAAN. SEMUA MURNI HASIL DARI KARANGAN AUTHOR⚠
1 part