semua hal bodoh ini bermula dari diary ku yang tak sengaja ku jatuhkan di hadapan pria yang kucintai diam-diam. Topan Rastajaya. pria yang aku cintai sedari usiaku tujuh tahun. pria yang terbiasa untuk kehilangan dan mencoba untuk mempertahankan. sayangnya dia kembali hancur akibat ketidak percayaan. "ternyata" satu kata yang membuatku tertahan di ambang pintu kamar menatap Topan dengan penuh rasa takut. pria itu duduk di tepi tempat tidurku tampak berantakan dan wangi alkohol menyeruak dari tubuhnya. "kenapa masuk ke kamar aku seenaknya sih Topan sinting!" pria lembut milikku kini tampak menakutkan. semenjak pernikahannya batal akibat si pengantin yang kabur dengan pria lain. "saya lebih tua tiga tahun jadi bersikaplah lebih sopan" jawabnya sinis. Topan tak pernah menghiraukan ku. tak pernah menganggap ku ada bahkan ketika lima tahun aku menumpang di rumahnya. baginya aku hanya angin lalu. sahabat mendiang adiknya. tak lebih dan tak kurang. aku berlari dan merampas diary yang berisi tentang semua tentangnya. tentang aroma tubuhnya tentang kesukaannya dan tentang alasan yang tak logis mengapa aku sangat mencintainya. "ternyata kamu suka sama saya" jantungku serasa ingin lepas dari tempatnya. buru-buru berputar dan berlari keluar. namun tangan Topan lebih cepat menggapai tanganku dan menahanku yang menjadi gila tak keruan. mematung dan tak berkutik. aku mencoba untuk mempermanenkan situasi saat ini agar tak beranjak karena terlalu malu. sudah tiga bulan pria itu tak pernah pulang. bahkan rumah menjadi sangat kosong mengingat si empunya rumah yang tak pernah ada. om Irawan juga tak pernah pulang semenjak menikah lagi. "kalau begitu saya minta bantuan kamu" ucap Topan yang kudengar seperti petir. aku tahu dia akan mencoba menjadi sopan. "maaf. aku sudah tidak menyukai kak Topan lagi. maaf kalau kakak tidak suka" aku menarik tanganku menyatukan keduanya dan memejamkan mata. namun pria itu menarik tanganku "jadi tunangan ku"All Rights Reserved