~~persahabatan kita itu gak main-main. jangan jadiin perasaan sebagai alasan untuk membuat persahabatan kita hancur.~~ "Hehe, cewe bodoh kaya gue emang ga terlalu pantes lo ngertiin Van." lirih Keysha sambil menunduk. Vano tidak menjelaskan apapun lagi sampai kalimat itupun keluar dari mulut Vano. Vano menggelengkan kepalanya, "Jangan sampe lu suka sama gua Key. Karna lu tau jawabannya." ucap Vano tenang seakan perasaan Keysha sama sekali tidak penting. Keysha tertawa kecil yang membuat Vano semakin mengepal tangannya. "Ternyata bener kata dia. Lo udah tau perasaan gue sejak lama ya? Tapi lo sengaja pura-pura gak peka karna lo terganggu sama perasaan gue, hehe.." lirih Keysha menatap Vano penuh luka. "Ternyata gue emang cewe bodoh Van." lanjutnya Vano bungkam. Dia tidak ingin melukai Keysha lagi lebih dari ini. "Udah jelaskan? Gak ada yang perlu kita bahas lagi Key. Berlakulah seperti sahabat yang bener-bener sahabat. Jangan pernah libatin perasaan lu lagi di persahabatan kita." tegas Vano lalu pergi dari sana. Meninggalkan Keysha yang terbungkam. Tidak lama pertahanan Keysha pun runtuh. Keysha menangis meluapkan rasa sakitnya selama ini. Semuanya sudah jelas. Keysha sudah mendengar sendiri jawaban Vano yang ternyata melukainya terlalu dalam seperti ini. Perasaan Keysha sakit. Tidak. Perasaannya hancur ketika mengetahui jawaban itu. Seharusnya dia tidak memperjuangkan seseorang yang ternyata hatinya mengunci Keysha untuk tidak masuk lebih dalam lagi.