Abhia Myesha Eustacia. Gadis berparas cantik bak seorang putri. Bagi Abhia, tujuan hidup yang sebenarnya adalah membahagiakan orang-orang yang berada di sekitarnya. Abhia selalu berusaha menjadi gadis penurut untuk membahagiakan kedua orang tuanya. Dia juga selalu berusaha untuk terlihat bahagia, bagaimanapun keadaannya. Sampai Abhia sendiri pun lupa akan arti dari kebahagiaan yang sesungguhnya. Dia bukan gadis kuat seperti yang orang-orang lihat. Dia hanya seorang gadis sederhana dengan senyum manis yang selalu menjadi tameng penutup keadaan sebenarnya. Karena sejujurnya gadis itu terlalu naif untuk mengakui jika dirinya juga tengah terluka. •••••••• Skala Abyan Xavier. Dia terlalu dingin untuk dimiliki. Dia juga terlalu sulit untuk digapai. Kesendirianlah yang membuatnya seperti ini. Membuatnya menjadi pribadi penutup dan dingin. Skala hanya tidak mau orang lain menganggapnya lemah karena keadaan. Skala harus membuat mereka percaya bahwa dia baik-baik saja. Tapi sejujurnya Skala juga hanya manusia biasa, yang membutuhkan sesorang sebagai sandaran dan pendengar disetiap cerita hidupnya yang penuh misteri. Entahlah, hidupnya terlalu sunyi. Hidupnya terlalu hampa untuk dilewati seorang diri. Namun Skala percaya, dia akan menemukan akhir yang bahagia. Lalu bagaimana jika keduanya dipertemukan? Dua remaja dengan kepribadian bertolak belakang, namun dengan luka yang sama-sama mereka simpan.